Artikel

Homepage/artikel

/kapan-waktu-terbaik-imunisasi-untuk-ibu-hamil-lindungi-ibu-dan-bayi-di-waktu-yang-tepat

Kapan Waktu Terbaik Imunisasi untuk Ibu Hamil? Lindungi Ibu dan Bayi di Waktu yang Tepat!

Friday, 13th September 2024

by Admin

REQ 13 SEPTEMBER  WEBSITE IMUNISASI IBU HAMIL - WEBSITE.webp

Mungkin banyak dari Imuners yang bertanya-tanya kenapa Imunisasi untuk ibu hamil perlu dilakukan? Apa hal ini tidak membahayakan untuk calon bayi?

Bayi yang baru lahir memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jadi dukungan antibodi dari sang ibu bisa membantu bayi dalam melindungi dirinya dari penyakit.

Terus kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan imunisasi bagi ibu hamil? Imunisasi apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan pada masa kehamilan? Yuk simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Kenapa Ibu Hamil Perlu Imunisasi?

Imunisasi untuk ibu hamil perlu dilakukan karena beberapa alasan. Hal ini termasuk salah satu langkah penting untuk memastikan kesehatan Ibu dan bayi setelah masa kehamilan.

Proses imunisasi Ibu hamil tidak hanya melindungi kesehatan sang ibu, tapi juga bisa memberikan perlindungan ekstra untuk bayi yang ada di dalam kandungan.

Saat hamil, sistem kekebalan tubuh ibu biasanya menurun agar tubuh bisa menyesuaikan diri dan menerima keberadaan janin yang dikandung.

Sayangnya, kondisi ini membuat ibu hamil menjadi lebih rentan terkena penyakit menular, seperti flu, batuk rejan (pertussis), hingga infeksi tetanus.

Dengan imunisasi, ibu bisa mendapatkan perlindungan ekstra untuk diri sendiri dan tentunya untuk calon bayi.

Bayi juga bisa lahir dengan perlindungan alami dari ibu, terhadap beberapa penyakit yang bisa dicegah melalui vaksin.

Jenis Imunisasi yang Direkomendasikan untuk Ibu Hamil

Setelah mengetahui kenapa Imunisasi untuk ibu hamil itu penting, yuk kita bahas vaksin apa aja sih yang direkomendasikan untuk ibu hamil. Berikut ini beberapa rekomendasinya!

1. Vaksin Tdap (Tetanus, Diphtheria, Pertussis)

Imunisasi Tdap sangat direkomendasikan bagi ibu hamil,untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir (tetanus neonatorum), difteri dan batuk rejan (pertussis) .

Bayi yang baru lahir rentan terhadap batuk rejan, dan efek dari penyakit ini bisa berakibat fatal bagi kesehatan sang bayi.

Dengan imunisasi Tdap, antibodi yang terbentuk bisa ditransfer dari Ibu ke bayi, memberikan perlindungan yang dibutuhkan hingga bayi cukup umur untuk mendapatkan vaksinasi sendiri.

2. Imunisasi Influenza (Flu)

Imunisasi flu juga masuk dalam daftar penting imunisasi untuk ibu hamil. Imunisasi ini penting untuk melindungi ibu dari komplikasi flu yang bisa berbahaya selama kehamilan, seperti pneumonia.

Imunisasi ini aman diberikan di semua trimester kehamilan dan bisa mengurangi risiko flu berat pada bayi setelah lahir.

3. Imunisasi Hepatitis B

Jika ibu hamil belum memiliki kekebalan terhadap hepatitis B, imunisasi ini penting untuk diberikan bahkan pada masa kehamilan sekalipun.

Hepatitis B adalah infeksi hati yang bisa berakibat sangat serius bagi kesehatan dan bisa ditularkan dari ibu ke bayi saat proses persalinan.

Imunisasi ini penting untuk melindungi ibu dan bayi dari infeksi yang berpotensi mengganggu kesehatan dalam waktu yang lama.

Waktu yang Disarankan untuk Imunisasi Tdap, Influenza, dan Hepatitis B pada Ibu Hamil

Setelah mengetahui jenis imunisasi yang disarankan untuk ibu hamil, Imuners perlu tahu juga kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan imunisasi Tdap, influenza, dan Hepatitis B bagi ibu hamil.

Setiap imunisasi memiliki waktu pemberian yang direkomendasikan untuk memastikan efektivitas dan keamanan bagi ibu serta bayi dalam kandungan. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

  1. Imunisasi Tdap (Tetanus, Diphtheria, Pertussis)
    • Waktu Pemberian yang Disarankan : Imunisasi Tdap direkomendasikan diberikan pada usia kehamilan antara 27 hingga 36 minggu. Kenapa pada rentang ini? Karena pada saat ini, tubuh ibu menghasilkan antibodi dalam jumlah optimal yang bisa ditransfer ke bayi melalui plasenta. Antibodi ini akan memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir terhadap batuk rejan (pertussis) hingga bayi cukup umur untuk menerima vaksinasi sendiri.
    • Kenapa Penting? : Pemberian Tdap di trimester ketiga sangat efektif dalam melindungi bayi dari batuk rejan, yang jika tertular bisa berefek sangat serius dan bahkan mematikan pada bayi baru lahir. Jadi, pastikan imunisasi ini diberikan pada waktu yang tepat!
  2. Imunisasi Influenza (Flu)
    • Waktu Pemberian yang Disarankan: Imunisasi flu dapat diberikan kapan saja selama kehamilan, baik itu pada trimester pertama, kedua, atau ketiga. Imunisasi ini aman diberikan di semua tahap kehamilan dan direkomendasikan untuk diberikan sebelum atau selama musim flu untuk memberikan perlindungan yang optimal.
    • Kenapa Penting?: Ibu hamil lebih rentan terhadap komplikasi flu seperti pneumonia, yang bisa berbahaya bagi ibu dan janin. Dengan mendapatkan imunisasi flu, ibu hamil bisa melindungi diri sendiri dan bayi yang ada di dalam kandungan dari resiko komplikasi serius akibat flu.
  3. Imunisasi Hepatitis B
    • Waktu Pemberian yang Disarankan : Bagi ibu hamil yang belum memiliki kekebalan terhadap Hepatitis B, imunisasi ini bisa diberikan sebelum hamil atau paling lambat dosis terakhir di awal kehamilan. Biasanya, imunisasi Hepatitis B diberikan dalam tiga dosis: dosis pertama segera, dosis kedua setelah satu bulan, dan dosis ketiga setelah enam bulan dari dosis pertama.
    • Kenapa Penting?: Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang bisa ditularkan dari ibu ke bayi selama persalinan. Dengan mendapatkan imunisasi Hepatitis B sebelum atau di awal kehamilan, ibu bisa mencegah penularan virus ini ke bayi dan melindungi kesehatan diri sendiri.

Buat Imuners yang sedang mempersiapkan kedatangan si kecil, yuk datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan imunisasi yang diperlukan bagi ibu hamil.

Dengan mendapatkan imunisasi yang direkomendasikan, kita bisa melindungi ibu dan bayi sekarang dan di masa depan.

Imunisasi yang Sebaiknya Dihindari Saat Hamil

Meskipun ada imunisasi yang dianjurkan untuk ibu hamil, ada beberapa jenis imunisai yang justru sebaiknya dihindari karena mengandung virus hidup yang bisa berisiko bagi janin. Berikut ini beberapa contohnya.

  • Imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) : Imunisasi ini mengandung virus hidup yang dilemahkan, dan sebaiknya diberikan sebelum kehamilan atau setelah melahirkan.
  • Imunisasi Varicella (Cacar Air): Sama seperti MMR, imunisasi ini juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
  • Imunisasi HPV (Human Papillomavirus) : Imunisasi ini juga tidak diberikan selama kehamilan. Jika sudah memulai serangkaian vaksinasi HPV sebelum hamil, vaksinasi berikutnya bisa ditunda sampai setelah melahirkan.
Manfaat Imunisasi untuk Bayi dalam Kandungan

Bayi yang baru lahir belum punya sistem imun yang matang, sehingga masih rentan terhadap berbagai infeksi.

Dengan imunisasi selama kehamilan, ibu bisa mentransfer antibodi ke bayi lewat plasenta. Jadi, bayi bisa punya "perisai" pelindung sementara sampai dia cukup umur untuk mendapat imunisasi sendiri.

Contohnya, bayi yang lahir dari ibu yang telah menerima vaksin Tdap memiliki risiko lebih rendah terkena batuk rejan. Hal ini sangat penting karena batuk rejan bisa berakibat fatal pada bayi yang baru lahir.

Efek Samping Imunisasi pada Ibu Hamil

Meski imunisasi tergolong aman untuk dilakukan, ada beberapa efek samping ringan yang mungkin bisa muncul. Beberapa efek samping yang paling umum termasuk:

  • Nyeri atau bengkak di tempat suntikan
  • Demam ringan atau rasa lelah
  • Nyeri otot atau sendi sementara

Efek samping ini biasanya ringan dan hilang dalam beberapa hari dengan istirahat, makan makanan bergizi seimbang, perbanyak hidrasi, bahkan tanpa perlu pengobatan. Kalau ada reaksi yang lebih serius, seperti demam tinggi atau alergi, segera hubungi tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.

Tips Mempersiapkan Imunisasi Selama Kehamilan

Berikut ini beberapa tips penting yang bisa diaplikasikan saat merencanakan imunisasi:

  1. Konsultasikan Kebutuhan Imunisasi dengan Dokter atau Bidan : Pastikan selalu cek dan ricek dengan tenaga kesehatan untuk mengetahui imunisasi apa yang dibutuhkan dan waktu terbaik untuk mendapatkannya.
  2. Pantau Reaksi Setelah Imunisasi: Setelah mendapatkan imunisasi, pastikan untuk memantau reaksi tubuh. Kalau ada gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
  3. Tetap Jaga Kesehatan dan Pola Makan Seimbang: Imunisasi adalah bagian dari perlindungan, tapi menjaga kesehatan dengan pola makan seimbang dan istirahat cukup juga sama pentingnya.

Kesimpulan

Sekarang sudah makin paham kan pentingnya imunisasi selama masa kehamilan? Imunisasi nggak hanya melindungi sang ibu, tapi juga si kecil yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam rahim sang ibu.

Dengan mengikuti rekomendasi imunisasi, ibu hamil bisa memastikan bahwa dirinya dan bayi dalam kandungan mendapatkan perlindungan terbaik dari berbagai penyakit.

Yuk, jaga kesehatan bersama-sama dan pastikan ibu serta bayi tetap sehat dan kuat. Jangan lupa datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk melengkapi imunisasi yang diperlukan pada masa kehamilan!

Sumber