Artikel

Homepage/artikel

/gejalanya-mirip-tapi-bisa-bikin-masuk-ugd-kenali-perbedaan-pilek-dan-influenza-sebelum-terlambat

Gejalanya Mirip, Tapi Bisa Bikin Masuk UGD! Kenali Perbedaan Pilek dan Influenza Sebelum Terlambat!

Monday, 23rd June 2025

by Admin

gejala flu influenza.webp

Imuners pasti pernah mengalami hidung meler berbarengan sama tenggorokan gatal atau batuk ringan kan? Apa Imuners udah bisa bedain gejala-gejala ini masuk ke gejala pilek biasa atau influenza?

Common cold atau yang sering disebut dengan pilek dan influenza (flu) adalah dua hal yang berbeda, baik dari penyebab, gejala, tingkat keparahan, hingga cara penanganannya.

Meski sering dianggap sepele, flu bisa berujung serius dan bahkan menyebabkan komplikasi berbahaya, terutama bagi kelompok rentan.

Karena itu, penting untuk bisa membedakan antara pilek biasa dan flu, sekaligus memahami bagaimana cara menceganya.

Apa saja sebenarnya perbedaan pilek dan influenza? Apa cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah dua penyakit ini? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Apa Itu Pilek?

Pilek biasa atau common cold adalah infeksi ringan pada saluran pernapasan bagian atas. Penyebab utama dari penyakit ini adalah virus, terutama dari kelompok rhinovirus.

Selain rhinovirus, ada juga virus lain seperti coronavirus (yang bukan COVID-19), adenovirus, dan beberapa jenis virus lain yang bisa menyebabkan pilek.

Gejala pilek biasanya berkembang secara bertahap dan relatif ringan, seperti:

  • Hidung meler atau tersumbat
  • Bersin
  • Rasa gatal atau sakit di tenggorokan
  • Batuk ringan
  • Kadang disertai demam ringan (terutama pada anak)

Pilek umumnya berlangsung 3 hingga 7 hari, meskipun batuk bisa bertahan hingga 2 minggu.

Karena disebabkan oleh virus, pilek tidak membutuhkan antibiotik dan bisa sembuh sendiri dengan istirahat yang cukup.

Apa Itu Influenza (Flu)?

Influenza adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang jauh lebih berat daripada pilek. Penyebab dari flu adalah virus influenza tipe A atau B.

Setiap tahun, virus ini bisa bermutasi, sehingga gejala yang ditimbulkan bisa berubah-ubah sekaligus bisa menyebar dengan cepat.

Gejala influenza biasanya muncul secara tiba-tiba dan terasa jauh lebih intens dibandingkan pilek biasa.

Beberapa gejala yang umum dialami antara lain demam tinggi yang bisa mencapai 38 hingga 40 derajat celsius, menggigil, sakit kepala, nyeri pada otot dan sendi, serta batuk kering.

Selain itu, penderita influenza juga sering merasakan kelelahan yang ekstrem. Pada beberapa kasus, terutama pada anak-anak, flu juga bisa disertai dengan mual atau muntah.

Kombinasi gejala-gejala ini bisa membuat seseorang merasa sangat tidak nyaman dan sulit menjalani aktivitas harian seperti biasa.

Influenza biasanya berlangsung 7 hingga 10 hari, tapi rasa lelah bisa bertahan lebih lama.

Pada orang sehat influenza bisa sembuh sendiri, tapi pada lansia, anak kecil, ibu hamil, atau orang dengan penyakit kronis (seperti asma atau diabetes), influenza bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi telinga, bahkan kematian.

Kenapa Influenza Lebih Berbahaya?

Meskipun sama-sama disebabkan oleh virus, influenza punya kemampuan menyerang tubuh lebih cepat dan menimbulkan gejala yang lebih parah.

Virus influenza juga bisa menyebabkan peradangan yang lebih luas di tubuh, terutama di paru-paru.

Komplikasi yang bisa terjadi akibat flu antara lain:

  • Pneumonia (radang paru)
  • Bronkitis
  • Infeksi sinus dan telinga
  • Memperburuk kondisi kronis seperti asma, jantung, atau diabetes

Dalam kasus yang berat, flu bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti gagal napas, bahkan berujung pada kematian.

Resiko ini paling tinggi dialami oleh kelompok rentan, seperti anak-anak berusia di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, ibu hamil, serta orang-orang yang memiliki penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Maka dari itu, flu bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Penanganan dan pencegahan yang tepat sangat penting, terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori berisiko tinggi.

Bagaimana Cara Membedakan Influenza dan Pilek?

Kalau pasien tiba-tiba merasa lemas, mengalami demam tinggi yang disertai nyeri otot, serta batuk berat sampai sulit beraktivitas, kemungkinan besar itu adalah influenza, bukan sekadar pilek biasa.

Sebaliknya, jika gejalanya muncul secara bertahap, hanya berupa hidung meler, tenggorokan terasa gatal, dan batuk ringan, serta masih bisa beraktivitas meski agak terganggu, itu lebih cenderung ke arah pilek biasa.

Akan tetapi, jika masih ragu, apalagi memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Imunisasi Influenza?

Dari sekian banyak cara yang ada, imunisasi influenza adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan penyakit berbahaya ini.

Imunisasi ini perlu dilakukan setiap tahun karena virus influenza selalu bermutasi. Imunisasi yang dilakukan juga disesuaikan dengan jenis virus yang diprediksi akan dominan di musim tersebut.

Berdasarkan saran dari WHO, saat ini vaksin yang paling cocok digunakan untuk imunisasi influenza adalah vaksin trivalent yang melindungi dari 3 jenis (strand) virus influenza.

Untuk imuners yang ingin melakukan imunisasi dengan vaksin trivalent sesuai anjuran WHO, Imuners bisa datang langsung ke Klinik Imunicare terdekat.

Selain bisa update imun influenza, Imuners juga bisa update imun jenis lain di Klinik Imunicare karena layanan imunisasi yang tersedia sudah sangat lengkap.

Imuners juga bisa melakukan berbagai cek kesehatan untuk memonitor kesehatan tubuh dengan lebih teliti.

Siapa yang Harus Diimunisasi?

Berdasarkan rekomendasi CDC, WHO, dan kementerian kesehatan di banyak negara (termasuk Australia dan Inggris), imunisasi influenza sebaiknya diberikan untuk semua orang.

Hal ini dikarenakan sifat virus influenza yang selalu bermutasi, jadi perlindungan perlu diberikan secara berkala setiap tahunnya.

Selain itu kelompok rentan berikut ini juga sangat disarankan untuk imunisasi influenza, mereka adalah:

  • Anak-anak (terutama usia <5 tahun)
  • Lansia (≥65 tahun)
  • Ibu hamil
  • Orang dengan penyakit kronis (asma, jantung, diabetes, ginjal, dll.)
  • Tenaga kesehatan dan pengasuh
  • Masyarakat adat atau kelompok dengan akses kesehatan terbatas
Kapan Imunisasi Flu Diberikan?

Imunisasi biasanya diberikan setahun sekali, menjelang musim flu. Di negara empat musim, seperti Australia, periode terbaik vaksinasi adalah April hingga Mei.

Di daerah tropis, imunisasi bisa diberikan kapan saja tergantung pola sirkulasi virus.

Efek perlindungan muncul dalam waktu 10–14 hari setelah imunisasi, dan bertahan selama beberapa bulan.

Efek Samping Imunisasi Influenza

Umumnya efek samping dari imunisasi influnza bersifat ringan dan sementara. Gejala efek samping yang umum muncul seperti:

  • Nyeri atau kemerahan di bekas suntikan
  • Demam ringan
  • Pegal-pegal

Efek samping berat seperti alergi parah sangat jarang terjadi. Kalau Imuners memiliki riwayat reaksi alergi sebelumnya, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukan imunisasi.

Kesimpulan

Meskipun gejalanya mirip, flu dan pilek punya dampak yang sangat berbeda bagi penderitanya.

Pilek biasanya bersifat ringan dan cepat sembuh, tapi influenza bisa menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian, terutama pada kelompok rentan.

Imunisasi masih menjadi cara paling efektif dalam mencegah influenza, jadi jangan ragu untuk datang ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare untuk imunisasi influenza.

Mencegah jauh lebih baik dari mengobati, termasuk untuk influenza yang memiliki potensi bahaya yang sangat besar bagi tubuh.

Sumber