Artikel

Homepage/artikel

/common-cold-vs-influenza-kenali-gejala-pegobatan-dan-pencegahannya

Common Cold Vs Influenza, Kenali Gejala, Pegobatan, dan Pencegahannya!

Friday, 16th August 2024

by Admin

commoncold.jpeg

Common cold, atau yang sering kita sebut dengan pilek biasa, adalah infeksi saluran pernapasan atas yang sangat umum terjadi.

Meskipun bukan penyakit serius, common cold bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan jika tidak ditangani dengan tepat, gejalanya bisa berlangsung cukup lama.

Di sini kita akan membahas secara lengkap tentang gejala, penyebab, cara penularan, serta tips mengatasi dan mencegah common cold sekaligus apa perbedaannya dengan Inluenza.

Penasaran sama pemaparannya? Yuk, Imuners langsung aja simak informasi selengkapnya berikut ini!

Apa Itu Common Cold?

Common cold adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, sinus, dan saluran pernapasan atas lainnya. Penyakit ini sangat umum terjadi, terutama pada musim hujan atau saat pergantian musim.

Meskipun begitu, common cold bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele, karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar.

Gejala yang ditimbulkan biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu, namun dalam beberapa kasus gejala ini bisa bertahan lebih lama.

Gejala Common Cold

Gejala common cold bisa bervariasi, tapi beberapa gejala umum yang sering ditemui adalah:

  1. Hidung Tersumbat atau Berair Gejala yang paling umum dari common cold adalah hidung tersumbat atau berair. Hal ini terjadi karena virus menyebabkan peradangan pada saluran hidung, sehingga produksi lendir meningkat.
  2. Bersin-Bersin Bersin adalah salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan virus dari hidung. Jika Anda sering bersin, kemungkinan besar Anda sedang mengalami common cold.
  3. Tenggorokan Kering dan Sakit Tenggorokan kering dan sakit adalah gejala awal yang sering dirasakan saat terserang common cold. Biasanya, rasa sakit ini akan semakin terasa saat menelan.
  4. Batuk Batuk juga sering muncul saat mengalami common cold. Batuk ini bisa kering atau berdahak, tergantung seberapa parah infeksinya.
  5. Demam Ringan Meskipun tidak selalu, beberapa orang bisa mengalami demam ringan saat terkena common cold. Demam ini biasanya tidak terlalu tinggi, tetapi cukup untuk membuat tubuh terasa lemah.
  6. Sakit Kepala dan Badan Pegal Sakit kepala dan badan pegal sering kali menyertai gejala common cold. Ini bisa membuat Anda merasa sangat tidak nyaman dan tidak berenergi.

Penyebab dan Cara Penularan Common Cold

Common cold disebabkan oleh berbagai jenis virus, dengan rhinovirus sebagai penyebab utama.

Virus ini mudah menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Selain itu, virus juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui permukaan yang terkontaminasi.

Ketika Imuners menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh hidung atau mulut, virus bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.

Cara Mengatasi Common Cold

Meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan common cold, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya dan mempercepat proses pemulihan.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Imuners coba ketika terkena penyakit common cold:

  1. Istirahat yang Cukup Istirahat adalah kunci untuk mempercepat pemulihan. Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi, jadi pastikan Anda mendapatkan cukup tidur dan menghindari aktivitas yang terlalu berat.
  2. Konsumsi Cairan yang Banyak Minum air putih, teh hangat, atau jus bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan meredakan gejala seperti tenggorokan kering dan batuk. Hindari minuman berkafein dan beralkohol karena bisa menyebabkan dehidrasi.
  3. Gunakan Humidifier Udara yang lembap bisa membantu meredakan hidung tersumbat dan tenggorokan kering. Jika tidak memiliki humidifier, Anda bisa mencoba mandi dengan air hangat atau menghirup uap dari mangkuk air panas.
  4. Kumur dengan Air Garam Kumur dengan air garam bisa membantu meredakan sakit tenggorokan dan membersihkan lendir yang menumpuk di tenggorokan.
  5. Konsumsi Obat Pereda Gejala Obat-obatan seperti dekongestan, antihistamin, dan pereda nyeri bisa membantu meredakan gejala common cold. Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
  6. Makan Makanan Bergizi Makanan yang kaya akan vitamin C, zinc, dan nutrisi lainnya bisa membantu memperkuat sistem imun dan mempercepat proses pemulihan. Contoh makanan yang baik untuk dikonsumsi saat common cold adalah buah-buahan, sayuran hijau, dan kaldu hangat.

Cara Mencegah Common Cold

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya common cold:

  1. Cuci Tangan Secara Teratur Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus. Lakukan terutama setelah bersin, batuk, atau menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi.
  2. Hindari Menyentuh Wajah Virus masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut. Dengan menghindari menyentuh wajah, Anda bisa mengurangi risiko terkena common cold.
  3. Jaga Jarak dengan Orang yang Sakit Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang pilek atau batuk. Jika tidak bisa dihindari, pastikan untuk menggunakan masker dan menjaga kebersihan tangan.
  4. Tingkatkan Imunitas Tubuh Imunitas yang kuat bisa membantu tubuh melawan infeksi virus. Pastikan Anda mendapatkan cukup tidur, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dengan baik.
  5. Gunakan Tisu saat Bersin atau Batuk Tutupi mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk, lalu buang tisu tersebut dan cuci tangan. Ini bisa membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun common cold biasanya bisa sembuh dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis.

Segera hubungi dokter jika Imuners mengalami gejala-gejala berikut:

  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun meskipun sudah minum obat.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Batuk yang parah dan tidak kunjung membaik.
  • Nyeri dada atau telinga yang sangat mengganggu.
  • Pembengkakan kelenjar di leher yang tidak biasa.

Gejala-gejala di atas bisa menandakan adanya komplikasi serius seperti pneumonia atau infeksi bakteri yang memerlukan pengobatan lebih lanjut.

Perbedaan Antara Common Cold dan Influenza: Mengenali Gejala dan Penanganannya

Meskipun sering dianggap serupa, common cold dan influenza (flu) adalah dua penyakit yang berbeda dengan gejala dan tingkat keparahan yang juga berbeda.

Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara common cold dan influenza:

1. Penyebab
  • Common Cold: Common cold disebabkan oleh berbagai jenis virus, terutama rhinovirus. Terdapat lebih dari 200 jenis virus yang bisa menyebabkan pilek biasa ini.
  • Influenza: Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, atau C. Virus ini cenderung menyebabkan gejala yang lebih berat dibandingkan dengan virus penyebab common cold.
2. Gejala
  • Common Cold: Gejala common cold biasanya ringan dan berkembang secara bertahap. Gejala utama meliputi hidung tersumbat atau berair, tenggorokan sakit, bersin, batuk ringan, dan kadang-kadang demam ringan. Biasanya, gejala pilek ini bertahan selama beberapa hari hingga satu minggu.
  • Influenza: Gejala flu cenderung lebih parah dan muncul secara tiba-tiba. Gejala umum termasuk demam tinggi, menggigil, nyeri otot yang parah, sakit kepala, batuk kering yang berat, dan kelelahan yang ekstrem. Gejala flu bisa bertahan lebih lama, hingga dua minggu atau lebih, dan sering kali menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah.
3. Tingkat Keparahan
  • Common Cold: Meskipun bisa mengganggu, common cold jarang menyebabkan komplikasi serius. Sebagian besar orang bisa pulih tanpa memerlukan perawatan medis khusus.
  • Influenza: Influenza bisa sangat serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu. Flu dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, dan bahkan kematian dalam kasus yang parah.
4. Penularan
  • Common Cold: Common cold menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui udara ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin. Virus penyebab pilek juga bisa menempel pada permukaan benda dan bertahan selama beberapa jam, sehingga menyentuh benda tersebut dan kemudian menyentuh wajah bisa menyebabkan infeksi.
  • Influenza: Influenza menyebar dengan cara yang sama seperti common cold, tetapi virus flu cenderung lebih mudah menyebar dan bisa bertahan di udara lebih lama. Itulah sebabnya wabah flu sering kali lebih meluas dan lebih cepat menyebar dibandingkan dengan pilek biasa.
5. Pencegahan
  • Common Cold: Belum ada vaksin untuk common cold karena banyaknya jenis virus yang bisa menyebabkan penyakit ini. Pencegahan utama meliputi menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan menjaga daya tahan tubuh.
  • Influenza: Vaksin flu tersedia dan direkomendasikan setiap tahun, terutama bagi mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. Vaksin ini bisa membantu mencegah flu atau mengurangi keparahan gejalanya. Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan, menghindari keramaian selama musim flu, dan menggunakan masker juga bisa membantu.
6. Pengobatan
  • Common Cold: Pengobatan common cold lebih bersifat simtomatis, yaitu meredakan gejala yang ada. Istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan penggunaan obat bebas seperti dekongestan atau antihistamin bisa membantu mengurangi gejala. Antibiotik tidak efektif untuk common cold karena penyakit ini disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
  • Influenza: Pengobatan flu juga melibatkan perawatan simtomatis, tetapi dalam kasus yang lebih parah atau pada individu yang berisiko tinggi, dokter mungkin meresepkan obat antivirus. Obat ini bisa mengurangi durasi penyakit jika diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala pertama muncul. Selain itu, istirahat total dan asupan cairan yang cukup sangat penting untuk pemulihan.

Pentingnya Imunisasi Influenza

Seperti yang dibahas sebelumnya Influenza bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu.

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah flu dan mengurangi risiko komplikasi adalah melalui imunisasi influenza.

Untuk lebih mengenal lagi kenapa baksin Influenza itu penting, Imuners bisa simak beberapa penjelasan berikut ini!

Mengapa Vaksin Influenza Penting?

Influenza bukan sekadar pilek biasa; penyakit ini bisa sangat melemahkan dan menyebabkan gejala yang cukup parah seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan yang ekstrem.

Dalam beberapa kasus, flu dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, dan bahkan kematian, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Oleh karena itu, vaksinasi influenza adalah langkah pencegahan yang sangat penting. Untuk Imuners yang mau vaksin influenza bisa nih dateng ke klinik Imunicare terdekat!

Cara Kerja Vaksin Influenza

Vaksin influenza bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus flu.

Vaksin ini mengandung virus influenza yang telah dilemahkan atau tidak aktif, sehingga tidak menyebabkan penyakit tetapi cukup untuk memicu respons imun.

Ketika tubuh terpapar virus flu yang sebenarnya, sistem imun sudah siap untuk melawannya, sehingga dapat mencegah penyakit atau mengurangi keparahan dari gejala flu yang dialami.

Kapan dan Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Influenza?

Vaksin Influenza direkomendasikan untuk semua orang berusia 6 bulan ke atas, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi flu.

Berikut adalah kelompok yang sangat disarankan untuk mendapatkan vaksin flu:

  1. Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun.
  2. Lansia berusia 65 tahun ke atas.
  3. Wanita hamil.
  4. Orang dengan kondisi medis kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.
  5. Tenaga medis dan mereka yang bekerja di lingkungan dengan risiko penularan flu yang tinggi.
  6. Orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang seperti panti jompo.

Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin flu adalah sebelum musim flu dimulai, biasanya pada musim pancaroba atau musim hujan.

Efektivitas Vaksin Influenza

Efektivitas vaksin flu dapat bervariasi dari tahun ke tahun, tergantung pada kecocokan antara virus yang terkandung dalam vaksin dan virus yang beredar di masyarakat.

Meskipun tidak selalu 100% efektif, vaksin flu tetap memberikan perlindungan yang signifikan.

Bahkan jika Anda tertular flu setelah vaksinasi, gejala biasanya lebih ringan dan risiko komplikasi berkurang.

Kesimpulan

Common cold adalah penyakit yang umum dan sering dianggap sepele. Namun, dengan memahami gejala, penyebab, dan cara penanganannya,

Imuners bisa mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh gejala-gejalanya dan mempercepat pemulihan.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan, meningkatkan imunitas, dan segera mencari bantuan medis jika gejala tidak kunjung membaik.

Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu Anda untuk tetap sehat dan aktif, meskipun sedang menghadapi cuaca yang tidak menentu. Tetap jaga kesehatan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sumber