Artikel

Homepage/artikel

/waspada-ancaman-tb-dan-tb-resisten-obat-begini-cara-screeningnya-untuk-selamatkan-nyawa

Waspada Ancaman TB dan TB Resisten Obat! Begini Cara Screeningnya untuk Selamatkan Nyawa

Friday, 21st March 2025

by Admin

REQ 21 - SCREENING TB - WEBSITE.webp

Imuners mungkin udah sering denger soal Tuberkulosis (TB), tapi udah tahu belum soal TB Resisten Obat (TB RO) dan cara screening TB?

Tuberkulosis, atau yang sering disingkat sebagai TB, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

TB bisa berkembang ke kondisi yang lebih parah jika tidak ditangani dengan baik, termasuk menjadi TB Resisten Obat.

Penanganan TB harus dilakukan secara hati-hati dan proses deteksi harus dilakukan sedini mungkin yaitu melalui screening TB.

Seperti apa sebenarnya TB RO? Apa penyebabnya? Lalu seberapa efektif metode screening TB dalam mendeteksi TB di fase awal? Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Apa Itu Tuberkulosis?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai TB Resisten Obat dan screening TB, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu Tuberkulosis.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang paru-paru dan bisa menyebar ke organ lain seperti ginjal, otak, dan tulang.

TB menyebar melalui udara ketika seseorang dengan TB aktif batuk, bersin, atau berbicara, melepaskan partikel yang mengandung bakteri.

Tidak semua orang yang terinfeksi akan langsung sakit; ada dua kondisi utama, yaitu infeksi TB laten dan TB aktif.

TB laten tidak menunjukkan gejala dan tidak menular, sedangkan TB aktif menyebabkan batuk kronis, demam, dan berkeringat ketika malam hari.

Tanpa pengobatan yang tepat, TB bisa berakibat fatal dan menjadi ancaman kesehatan bagi penderita dan orang-orang terdekat.

Perbedaan TB dan TB Resisten Obat: Apa Itu dan Mengapa Berbahaya?

TB Resisten Obat adalah kondisi di mana bakteri TB tidak lagi merespons obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit ini.

Hal ini terjadi karena beberapa alasan, termasuk penggunaan obat yang tidak tepat, tidak menyelesaikan pengobatan, atau penggunaan obat TB yang berkualitas rendah.

Ada beberapa jenis TB resisten obat yaitu:

  1. TB Multidrug-Resistant (MDR-TB) : TB jenis ini kebal terhadap dua obat lini pertama TB, yaitu isoniazid dan rifampisin. MDR-TB lebih sulit diobati dan memerlukan obat alternatif yang lebih mahal serta memiliki efek samping lebih banyak.
  2. Extensively Drug-Resistant TB (XDR-TB) : Jenis ini lebih parah karena tidak hanya kebal terhadap isoniazid dan rifampisin, tetapi juga terhadap beberapa obat lini kedua lainnya. XDR-TB jauh lebih sulit diobati dan memiliki tingkat kesembuhan yang lebih rendah.

TB RO menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat karena bisa menyebar ke orang lain, menyebabkan lebih banyak kasus yang sulit diobati.

Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Terinfeksi TB?

Mendeteksi TB lebih awal sangat penting untuk mencegah penularan dan memulai pengobatan secepat mungkin.

Ada beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan atau screening TB:

  1. Tes Kulit Tuberkulin (TST) : Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil protein TB di bawah kulit. Setelah 48-72 jam, dokter akan memeriksa apakah ada reaksi berupa benjolan merah. Jika ada, kemungkinan orang tersebut terinfeksi TB.
  2. Tes Darah (IGRA – Interferon Gamma Release Assay) : Tes ini mengukur respons sistem kekebalan terhadap bakteri TB dalam darah. Ini sering digunakan sebagai alternatif bagi mereka yang telah menerima vaksin BCG, yang bisa menyebabkan hasil positif palsu pada tes kulit.
  3. Pemeriksaan Dahak: Jika seseorang memiliki gejala TB, dokter dapat meminta sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium guna melihat apakah ada bakteri TB.
  4. Rontgen Dada: Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat apakah ada kerusakan atau perubahan pada paru-paru yang khas untuk TB aktif.
  5. Tes Cepat Molekuler (Xpert MTB/RIF): Tes ini dapat mendeteksi keberadaan bakteri TB serta menentukan apakah bakteri tersebut resisten terhadap rifampisin, salah satu obat utama TB.

Semakin cepat TB terdeteksi, semakin besar kemungkinan seseorang dapat menerima pengobatan yang efektif dan mencegah penyebaran penyakit ini ke orang lain.

Mengapa Screening TB Itu Penting?

Screening atau pemeriksaan TB sedari dini sangat penting karena beberapa alasan yaitu:

  1. Mencegah Penyebaran Seseorang yang tidak tahu bahwa mereka terinfeksi TB dapat menularkan penyakit ini kepada banyak orang, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah, tempat kerja, atau rumah sakit.
  2. Mencegah Perkembangan TB Resisten Obat Jika seseorang dengan TB tidak mendapatkan pengobatan yang tepat sejak awal, bakteri TB bisa menjadi kebal terhadap obat-obatan standar, yang membuat pengobatan lebih sulit dan lebih mahal.
  3. Meningkatkan Peluang Kesembuhan TB dapat diobati dengan obat yang tepat, tetapi semakin cepat pengobatan dimulai, semakin besar peluang untuk sembuh sepenuhnya tanpa komplikasi.
  4. Mengurangi Beban Kesehatan Masyarakat TB masih menjadi masalah besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Dengan mendeteksi TB lebih awal, kita dapat mengurangi jumlah kasus baru dan menghemat biaya perawatan yang mahal.
  5. Melindungi Orang dengan Sistem Imun Lemah Orang dengan kondisi medis tertentu seperti HIV/AIDS, diabetes, atau mereka yang menjalani kemoterapi lebih rentan terhadap TB. Dengan melakukan screening, kita bisa melindungi mereka dari risiko infeksi yang lebih parah.
Cara Mencegah Tuberkulosis

Pencegahan TB bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk imunisasi, menjaga kebersihan, serta deteksi dini melalui tes kesehatan rutin.

Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) dapat diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia 3 bulan untuk memberikan perlindungan terhadap Tuberkulosis.

Selain itu, melakukan tes kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi infeksi sejak dini.

Untuk Imuners yang ingin imunisasi BCG atau melakukan tes kesehatan rutin untuk mendeteksi berbagai penyakit sedini mungkin bisa datang ke Klinik Imunicare .

Ditambah lagi dengan menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, juga membantu dalam pencegahan penyakit ini.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terdiagnosis TB?

Jika seseorang didiagnosis dengan TB, langkah pertama adalah mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.

Pengobatan TB biasanya berlangsung selama enam bulan atau lebih, tergantung pada jenis TB yang diderita.

Berikut ini langkah-langkah penting dalam pengobatan TB:

  • Mengikuti Jadwal Minum Obat dengan Disiplin : Melewatkan dosis atau menghentikan pengobatan sebelum waktunya bisa membuat bakteri TB menjadi lebih kuat dan kebal terhadap obat.
  • Menghindari Kontak Dekat dengan Orang Lain : Pasien TB aktif sebaiknya menghindari tempat ramai dan menggunakan masker hingga dokter menyatakan bahwa kondisinya tidak lagi menular.
  • Menjaga Pola Hidup Sehat: Makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan menjaga kebersihan sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan.
  • Melakukan Pemeriksaan Rutin : Dokter akan melakukan tes berkala untuk memastikan bahwa pengobatan bekerja dengan baik dan tidak ada efek samping berbahaya yang ditimbulkan.
Kesimpulan

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang masih menjadi tantangan besar di dunia, termasuk di Indonesia, dan hal ini diperparah jika kasus TB RO semakin banyak.

TB Resisten Obat menjadi ancaman yang lebih serius karena lebih sulit diobati dan bisa menyebar lebih luas.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara pencegahan termasuk dengan imunisasi, mendeteksi TB sejak dini melalui screening, dan mengikuti pengobatan dengan disiplin jika terdiagnosis.

Untuk Imuners yang ingin cek kesehatan rutin atau memiliki bayi yang ingin diimunisasi BCG, jangan ragu buat datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

Sumber