Friday, 26th September 2025
by Admin
Kalo lagi ngomongin imunisasi, Imuners pasti mikirnya langsung ke anak-anak atau balita bukan ke orang dewasa.
Padahal orang dewasa juga tetap butuh perlindungan terhadap berbagai penyakit menular berbahaya.
Saat dewasa, tubuh kita menghadapi lebih banyak resiko terpapar infeksi jika dibandingkan dengan saat anak-anak, baik karena faktor usia, gaya hidup, pekerjaan, hingga penyakit bawaan.
Terus imunisasi apa aja sih yang disarankan untuk orang dewasa? Kenapa imunisasi-imunisasi ini disarankan? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.
Imunisasi merupakan salah satu bentuk perlindungan dari penyakit menular berbahaya yang paling efektif dalam dunia medis.
Proses imunisasi bekerja dengan melatih sistem imun untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri tertentu sebelum sempat menyebabkan penyakit.
Selain melindungi diri sendiri, imunisasi juga membantu membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity, yang berperan penting dalam melindungi orang-orang di sekitar yang lebih rentan, seperti bayi, lansia, atau penderita gangguan imun.
Berbagai lembaga kesehatan dunia, mulai dari CDC (Amerika Serikat), Mayo Clinic, Yale Medicine, hingga Kementerian Kesehatan Australia dan Kanada, telah menyusun daftar imunisasi yang sangat dianjurkan untuk orang dewasa.
Dari rekomendasi Lembaga-lembaga kesehatan ini, ada tujuh imunisasi yang bisa dianggap sebagai prioritas utama.
Rangkaian imunisasi ini penting tidak hanya karena potensi bahaya yang dibawa, tetapi juga karena efektivitas dari imunisasi ini tergolong tinggi dan tersedia secara luas di banyak negara, termasuk Indonesia.
Imunisasi pertama yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh orang dewasa adalah imunisasi influenza.
Flu sering dianggap sebagai infeksi ringan, padahal bisa berdampak serius pada kelompok tertentu, terutama lansia, ibu hamil, atau orang yang memiliki penyakit kronis seperti asma, jantung, juga diabetes.
Virus flu terus bermutasi dari tahun ke tahun, sehingga proses imunisasi pun harus tetap di update (booster) secara berkala. Inilah kenapa imunisasi flu dianjurkan untuk dilakukan setiap tahun.
Meskipun imunisasi tidak selalu mencegah flu sepenuhnya, proses ini mampu mengurangi keparahan gejala dan mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa secara signifikan.
Imunisasi selanjutnya yang direkomendasikan adalah imunisasi Tdap, yang merupakan kombinasi perlindungan dari tiga penyakit sekaligus yaitu tetanus, difteri, dan pertusis.
Ketiga penyakit ini tergolong penyakit serius dan bisa menyerang siapa saja.
Tetanus bisa muncul dari luka terbuka dan menyebabkan kejang otot hebat.
Sementara itu, difteri dapat menimbulkan penyumbatan saluran napas dan berakibat fatal, sementara pertusis atau batuk rejan sangat menular dan bisa membahayakan terutama bagi bayi.
Imunisasi Tdap sebaiknya diberikan satu kali di pada saat dewasa untuk mereka yang belum pernah diimunisasi sebelumnya, lalu dilanjutkan dengan dosis penguat Td (tetanus-difteri) setiap sepuluh tahun sekali.
Wanita hamil juga dianjurkan menerima Tdap setiap kehamilan, biasanya di trimester ketiga, untuk melindungi bayi sejak lahir.
Imunisasi COVID-19 menjadi salah satu program imunisasi yang paling menarik perhatian dunia sejak pandemi melanda dan masih direkomendasikan untuk dilakukan sampai saat ini.
Meskipun situasi global sudah jauh membaik, virus ini masih beredar dan bisa menimbulkan dampak yang berat, terutama pada orang lanjut usia dan penderita penyakit penyerta.
Imunisasi COVID telah terbukti menurunkan resiko gejala berat, rawat inap, dan kematian.
Saat ini, imunisasi ini mulai diintegrasikan ke dalam jadwal imunisasi rutin di banyak negara, mirip dengan imunisasi flu.
Di Indonesia, imunisasi COVID-19 masih tersedia dan sangat disarankan terutama untuk kelompok beresiko.
Booster tambahan juga mungkin diperlukan tergantung perkembangan virus dan kebijakan kesehatan terbaru.
Imunisasi hepatitis B adalah salah satu imunisasi yang penting untuk dilakukan, tapi justru sering terlewatkan.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang yang berbahaya seperti sirosis atau kanker hati.
Penularan penyakit ini bisa terjadi lewat darah, hubungan seksual, atau dari ibu ke anak.
Banyak orang terinfeksi penyakit ini dan tidak menunjukkan gejala jelas, jadi banyak orang bisa menjadi pembawa virus tanpa sadar.
Imunisasi hepatitis B biasanya diberikan sejak bayi, namun bagi orang dewasa yang belum pernah mendapatkannya sebaiknya segera melengkapi imunisasi ini.
Kelompok yang sangat dianjurkan melakukan imunisasi ini antara lain tenaga kesehatan, penderita diabetes, orang yang sering menerima transfusi darah, serta pasangan dari orang yang mengidap hepatitis B.
Imunisasi untuk orang dewasa lainnya yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah adalah imunisasi HPV atau Human Papillomavirus.
Virus ini menyebar melalui kontak seksual dan berkaitan erat dengan berbagai jenis kanker, terutama kanker serviks pada perempuan.
Imunisasi HPV paling efektif jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, namun tetap dianjurkan hingga usia 26 tahun.
Untuk kelompok usia 27 hingga 45 tahun, imunisasi bisa dipertimbangkan setelah berkonsultasi dengan dokter, tergantung faktor resiko masing-masing.
Program imunisasi HPV juga direkomendasikan untuk laki-laki, karena manfaatnya tidak hanya untuk melindungi pasangan, tapi juga diri sendiri.
HPV menjadi salah satu penyakit yang sulit dideteksi karena di masa awal, penderita bisa saja tidak merasakan gejala apa-apa.
Maka dari itu, selain imunisasi proses skrining juga penting untuk mendeteksi kanker virus HPV sedini mungkin agar bisa ditangani dengan lebih cepat.
Untuk Imuners yang ingin skrining HPV bisa menggunakan cerviscan yaitu alat deteksi virus HPV lewat urin yang dikembangkan oleh Biofarma.
Dengan alat ini, proses skrining bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lebih nyaman.
Imunisasi berikutnya yang juga perlu diperhatikan adalah imunisasi pneumokokus, yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi bakteri pneumokokus penyebab penyakit seperti pneumonia dan meningitis.
Penyakit ini sangat beresiko bagi lansia dan orang dengan sistem imun lemah.
Terdapat beberapa jenis imunisasi pneumokokus, dan jadwal pemberiannya disesuaikan dengan usia serta kondisi medis seseorang.
Umumnya, orang berusia 65 tahun ke atas sangat dianjurkan untuk melakukan imunisasi ini.
Selain itu, imunisasi ini juga dianjurkan untuk orang dewasa yang memiliki riwayat penyakit paru-paru, jantung, ginjal, diabetes, atau sedang menjalani pengobatan yang menurunkan kekebalan tubuh.
Imunisasi terakhir yang direkomendasikan yaitu imunisasi MMR atau gabungan dari campak (measles), gondong (mumps), dan rubella.
Banyak orang mengira bahwa penyakit ini hanya menyerang anak-anak, padahal orang dewasa yang belum punya kekebalan juga bisa tertular.
Campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru dan ensefalitis, gondong dapat menyebabkan pembengkakan testis dan menurunkan kesuburan pada pria, sedangkan rubella sangat berbahaya bila menular ke ibu hamil karena bisa menyebabkan cacat lahir pada janin.
Imunisasi ini juga penting bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, karena rubella bisa sangat beresiko pada trimester awal kehamilan.
Selain jenis imunisasinya, tempat melakukan imunisasi juga penting karena berpengaruh pada jenis vaksin yang digunakan juga pada tenaga medis yang melakukan prosedurnya.
Pilih tempat imunisasi yang menggunakan vaksin sesuai standar yang ditetapkan Lembaga kesehatan dan didukung oleh tenaga medis professional seperti Klinik Iminicare .
Di Klinik Imunicare , Imuners bisa melengkapi imunisasi dengan aman dan nyaman sesuai dengan standar kesehatan lokal dan internasional.
Imunisasi adalah langkah sederhana dengan potensi manfaat yang sangat besar.
Imunisasi bukan hanya melindungi tubuh dari penyakit, tapi juga memberi kita kendali atas kesehatan di masa depan.
Di tengah padatnya aktivitas dan berbagai risiko yang datang seiring bertambahnya usia, melengkapi imunisasi adalah keputusan cerdas yang patut diprioritaskan.
Jangan tunggu sakit dulu baru bertindak, lindungi diri mulai sekarang.
Sumber