Friday, 6th December 2024
by Admin
Imuners, tahu nggak sih kalo ternyata kanker leher rahim itu salah satu jenis kanker yang paling umum, dan ternyata bisa dideteksi sebelum berkembang ke tahap yang membahayakan?
Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada wanita di seluruh dunia.
Kanker ini sering berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga deteksi dini menjadi sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Jadi gimana sih cara mendeteksi kanker serviks meskipun tidak menimbulkan gejala? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks secara dini adalah dengan melakukan skrining secara rutin.
Skrining kanker leher rahim adalah pemeriksaan untuk mencari tanda-tanda perubahan pada leher rahim yang bisa berkembang menjadi kanker.
Di Indonesia, ada beberapa metode skrining kanker leher rahim yang sering digunakan, yaitu tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), Pap Smear, dan Skrining HPV-DNA.
Imuners bisa datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk melakukan skrining leher rahim dan memilih jenis skrining yang ingin diambil dengan tenaga medis dan fasilitas terbaik.
Masing-masing tes memiliki cara kerja yang berbeda, namun tujuan akhirnya sama: untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Berikut adalah panduan lengkap mengenai tiga jenis skrining leher rahim yang bisa Imuners pelajari untuk lebih aware dengan kanker serviks.
Tes IVA adalah metode skrining yang menggunakan asam asetat (cuka putih) untuk memeriksa perubahan sel pada leher rahim.
Tes ini dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat ke permukaan leher rahim.
Jika ada lesi atau perubahan sel yang mencurigakan, area tersebut akan berubah menjadi putih. Hal ini membuat perubahan abnormal pada leher rahim menjadi lebih terlihat.
Prosedur tes IVA relatif sederhana dan bisa dilakukan di puskesmas atau klinik dengan peralatan sederhana. Berikut langkah-langkahnya:
Pap Smear adalah tes skrining leher rahim yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Pada tes ini, dokter atau bidan akan mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan alat khusus.
Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui apakah ada perubahan sel yang mencurigakan.
Prosedur Pap Smear juga dilakukan dengan cara yang mirip dengan tes IVA.
Pasien akan diminta berbaring di meja pemeriksaan, dan dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk membuka jalan ke leher rahim.
Kemudian, dengan menggunakan alat seperti spatula atau sikat kecil, dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim. Sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Tes skrining HPV-DNA adalah tes untuk mendeteksi infeksi oleh virus Human Papillomavirus (HPV).
Virus ini adalah penyebab utama kanker serviks. Ada beberapa jenis HPV, dan sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala.
Meski begitu, HPV tipe high risk dapat menyebabkan perubahan sel di leher rahim yang akhirnya dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Pada tes HPV-DNA, terdapat beberapa cara untuk pengambilan sampel, diantaranya swab serviks seperti halnya IVA Test dan Papsmear, Self Sampling dan alternatif yang lebih nyaman menggunakan urin.
Perbedaannya yaitu selain memeriksa sel untuk perubahan abnormal, tes ini juga akan mencari keberadaan virus HPV dalam sel-sel tersebut. dan teknik pengambilan sample nya bisa melalui 2 cara yaitu swab dan melalui urine
Jika HPV tipe berisiko tinggi ditemukan, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti kolposkopi atau biopsi.
Skrining leher rahim penting untuk dilakukan secara rutin sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan.
Bagi wanita yang berusia 21 hingga 29 tahun, disarankan untuk melakukan tes Pap Smear setiap tiga tahun sekali.
Untuk wanita berusia 30 hingga 65 tahun, tes Pap Smear bisa dilakukan setiap tiga tahun sekali, atau jika memilih tes HPV-DNA, bisa dilakukan setiap lima tahun sekali.
Sementara itu, wanita berusia 65 tahun ke atas bisa menghentikan skrining leher rahim jika hasil tes sebelumnya normal dan tidak ada riwayat masalah kesehatan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk Imuners yang ingin screening leher rahim dengan pelayanan terbaik, bisa loh dateng ke Klinik Imunicare terdekat supaya bisa mendeteksi potensi kanker serviks dari awal.
Skrining kanker leher rahim sangat penting untuk mendeteksi perubahan sel yang bisa berkembang menjadi kanker serviks.
Ada berbagai jenis skrining yang bisa dilakukan, seperti tes IVA, Pap Smear, dan skrining HPV-DNA, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Lakukan skrining secara rutin sesuai dengan anjuran dokter untuk menjaga kesehatan leher rahim dan mencegah kanker serviks.
Jangan ragu buat datang ke Klinik Imunicare dan konsultasi dengan tenaga medis terbaik tentang tes skrining yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Imuners.
Yuk, screening leher rahim untuk mendeteksi potensi kanker rahim sedari awal supaya lebih mudah ditangani!
Sumber