Monday, 2nd June 2025
by Admin
Imuners selama ini tahu nggak sih organ tubuh mana yang bertugas untuk menyaring racun dan cairan berlebih yang ada di dalam tubuh?
Organ berukuran kecil yang berjasa dalam hal menyaring racun di dalam tubuh adalah ginjal. Ginjal memang berukuran kecil, tetapi memiliki fungsi yang tidak tergantikan.
Organ yang satu ini bekerja 24 jam tanpa henti menyaring darah, menjaga tekanan darah, hingga membantu produksi sel darah merah.
Oleh karena itu, kesehatan dari ginjal wajib untuk dijaga agar bisa menjalankan fungsinya secara optimal setiap hari.
Bagaimana sih cara menjaga kesehatan supaya bisa terus bekerja secara optimal? Apa saja kebiasaan-kebiasaan yang bisa mengganggu kerja organ ini? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara menjaga kesehatan ginjal, kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu ginjal dan bagaimana organ ini bekerja.
Ginjal adalah dua organ berbentuk mirip kacang, masing-masing seukuran kepalan tangan, terletak di sisi kanan dan kiri tulang belakang, tepat di bawah tulang rusuk belakang.
Meski ukurannya kecil, ginjal memegang kendali besar atas banyak proses penting dalam tubuh.
Ginjal memiliki sejumlah fungsi penting yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia, dan salah satu tugas utamanya adalah menyaring darah.
Setiap harinya, ginjal mampu menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 1,5 hingga 2 liter urine, yang berfungsi untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh.
Selain itu, ginjal juga berperan dalam mengontrol tekanan darah melalui produksi hormon renin, yang membantu mengatur keseimbangan tekanan dalam sistem peredaran darah.
Fungsi lain yang tak kalah penting adalah menjaga keseimbangan kadar mineral dalam tubuh, seperti natrium, kalium, fosfor, dan kalsium, yang semuanya sangat diperlukan untuk mendukung kerja otot, sistem saraf, dan kesehatan tulang.
Ginjal juga turut membantu pembentukan sel darah merah dengan memproduksi hormon eritropoietin, yang merangsang sumsum tulang dalam menghasilkan sel darah merah.
Selain itu, ginjal juga berkontribusi terhadap kesehatan tulang dengan cara mengaktifkan vitamin D, sehingga tubuh dapat menyerap kalsium dengan optimal.
Di dalam ginjal terdapat sekitar satu juta unit penyaring kecil yang disebut nefron. Nefron inilah yang menjalankan tugas utama ginjal, yaitu menyaring darah secara detail dan menyeluruh.
Prosesnya dimulai saat darah masuk ke ginjal melalui pembuluh arteri. Di dalam nefron, darah kemudian difiltrasi untuk memisahkan limbah, racun, dan kelebihan cairan dari komponen darah yang masih dibutuhkan tubuh.
Zat-zat sisa tersebut kemudian dikumpulkan menjadi urine dan dialirkan menuju kandung kemih melalui saluran ureter. Sementara itu, darah yang sudah bersih akan kembali masuk ke sirkulasi tubuh.
Ginjal yang rusak tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dan akibatnya limbah menumpuk dalam tubuh, cairan tidak seimbang, tekanan darah naik, dan produksi sel darah merah terganggu.
Hal ini bisa menyebabkan beberapa gejala seperti:
Namun, yang perlu diwaspadai adalah penyakit ginjal kronis (CKD) seringkali tidak menunjukkan gejala di tahap awal.
Orang bisa merasa sehat-sehat saja, padahal fungsi ginjalnya sudah menurun 30 hingga 40%.
Kalau sudah rusak parah, pilihan pengobatan hanya dua yaitu cuci darah (hemodialisis) atau transplantasi ginjal. Dua-duanya mahal, melelahkan, dan berdampak besar pada kualitas hidup ke depannya.
Karena gejala penyakit ginjal sering tidak terasa gejalanya, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Cek kesehatana ginjal secara berkala sangat dianjurkan terutama untuk mereka yang memiliki faktor resiko seperti diabetes, hipertensi, obesitas, atau riwayat keluarga dengan gagal ginjal.
Pemeriksaan ginjal bisa dilakukan dengan beberapa cara, berikut jenis-jenis tes yang umum dilakukan untuk mengetahui kondisi ginjal.
Beberapa metode tes darah dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan ginjal.
Pertama, tes serum kreatinin dapat dilakukan untuk mengukur kadar kreatinin, yaitu limbah dari otot, yang ada di dalam darah. Jika kadarnya tinggi, bisa menjadi tanda bahwa ginjal tidak menyaring limbah dengan baik.
Tes lain yang bisa dilakukan adalah tes eGFR (estimated Glomerular Filtration Rate) yang menghitung seberapa baik ginjal menyaring darah; nilai di atas 90 dianggap normal, sedangkan nilai di bawah 60 mengindikasikan kerusakan ginjal.
Ada beberapa jenis tes urin yang bisa digunakan untuk memeriksa apakah ginjal bekerja dengan semestinya atau tidak.
Tes pertama yang bisa dilakukan adalah tes urinalisis yang merupakan pemeriksaan dasar untuk mendeteksi keberadaan protein, darah, glukosa, atau tanda infeksi dalam urin.
Tes lainnya, yaitu rasio albumin/kreatinin (uACR), digunakan untuk mengukur jumlah protein albumin dalam urin; kadar yang tinggi bisa menjadi tanda awal kerusakan ginjal.
Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meminta pengumpulan urin 24 jam untuk menilai fungsi penyaringan ginjal secara lebih menyeluruh.
Pemeriksaan pencitraan seperti USG ginjal berguna untuk melihat ukuran, bentuk, serta mendeteksi adanya batu ginjal, kista, atau penyumbatan pada saluran kemih.
Jika dokter mencurigai adanya kelainan struktural yang lebih kompleks, maka pemeriksaan lanjutan seperti CT scan atau MRI dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran ginjal yang lebih detail dan akurat.
Ginjal adalah organ yang harus dirawat sedari dini karena bisa berakibat fatal bagi kesehatan jika ginjal tidak bisa bekerja dengan seharusnya.
Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa Imuners lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal.
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di dalam ginjal, sehingga mengganggu fungsi penyaringan dan mempercepat kerusakan ginjal.
Karena itu, menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal sangat penting. Coba untuk menargetkan tekanan darah yang ideal di bawah 130/80 mmHg.
Untuk mencapainya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain mengurangi konsumsi garam, memperbanyak asupan sayur dan buah, rutin berolahraga, menghindari stres berlebihan, serta meminum obat secara teratur sesuai resep dokter jika memang diperlukan.
Kombinasi dari kebiasaan-kebiasaan ini akan sangat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan ginjal tetap sehat.
Bagi penderita diabetes, kadar gula darah tinggi adalah penyebab utama kerusakan ginjal.
Maka dari itu, kita perlu untuk membatasi asupan gula per harinya dan selalu aktif bergerak.
Ginjal butuh cairan untuk menyaring darah, dan secara umum tubuh kita butuh asupan 6 hingga 8 gelas air per hari, tergantung aktivitas dan cuaca.
Minum terlalu banyak air juga tidak baik karena kelebihan cairan pun akan dikeluarkan lewat urin.
Perhatikan sinyal tubuh dan perhatikan warna urin. Jika berwarna gelap berarti kurang cairan dan jika berwarna bening tubuh berarti kelebihan cairan.
Menjaga pola makan yang sehat sangat penting untuk mendukung fungsi ginjal tetap optimal.
Salah satu langkahnya adalah dengan memilih sumber protein yang lebih sehat, seperti ikan, tempe, dan tahu, dibandingkan daging olahan yang tinggi lemak dan garam.
Selain itu, sebaiknya kurangi konsumsi makanan cepat saji karena biasanya mengandung kadar natrium dan lemak jenuh yang tinggi.
Hindari juga makanan yang mengandung fosfor berlebih, seperti minuman bersoda dan produk daging olahan, karena bisa membebani kerja ginjal.
Pemeriksaan kesehatan sangat penting dilakukan untuk memonitor kondisi ginjal secara berkala, apalagi jika Imuners memiliki faktor resiko tertentu seperti darah tinggi atau diabetes.
Cek tekanan darah, gula darah, dan lakukan tes darah atau urin secara berkala, minimal setahun sekali untuk memeriksa kondisi ginjal.
Pilih fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare yang didukung oleh tenaga kesehatan professional untuk melakukan tes kesehatan secara rutin.
Ginjal memiliki peran yang sangat krusial untuk kesehatan, dan saat terjadi gangguan atau rusak, tubuh akan memberikan sinyal seperti kaki bengkak, lelah berkepanjangan.
Jaga kesehatan ginjal untuk menghindari kondisi seperti cuci darah atau transplantasi ginjal karena akan sangat merugikan bagi tubuh.
Dengan mengenali cara kerja ginjal, memahami gejala, melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini, dan menjalani gaya hidup sehat, kita bisa mempertahankan fungsi ginjal hingga tua nanti.
Sumber