Artikel

Homepage/artikel

/banyak-pikiran-bisa-bikin-mimisan-begini-penjelasan-ilmiahnya

Banyak Pikiran Bisa Bikin Mimisan? Begini Penjelasan Ilmiahnya!

Monday, 28th July 2025

by Admin

Banyak pikiran.webp

Imuners pernah denger nggak kalau ternyata ada orang yang mimisan ketika dia lagi banyak pikiran atau dalam tekanan?

Mimisan memang sering dianggap sepele, tapi tidak sedikit juga orang yang dibuat cemas karena darah tiba-tiba keluar dari hidung.

Biasanya, penyebab dari mimisan cukup jelas, misalnya karena terbentur, terlalu sering mengorek hidung, atau udara yang terlalu kering.

Tapi apakah benar stress bisa jadi pemicu mimisan? Bagaimana penjelasan medisnya? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!

Bagaimana Proses Mimisan Terjadi

Untuk mengetahui apakah stres bisa jadi penyebab misisan, kita perlu memahami dulu apa sebenarnya yang terjadi ketika seseorang mimisan.

Di dalam hidung kita terdapat banyak pembuluh darah kecil yang sangat sensitif. Letaknya pun cukup dangkal, terutama di bagian depan rongga hidung.

Oleh karena itu, pembuluh-pembuluh ini mudah pecah jika terganggu sedikit saja, entah oleh gesekan, tekanan, atau kondisi tubuh tertentu. Dalam dunia medis, mimisan dikenal dengan istilah epistaksis.

Sebagian besar kasus mimisan datang dari sebab-sebab fisik yang cukup umum, seperti udara kering, infeksi saluran pernapasan atas, alergi, cedera ringan, atau penggunaan obat semprot hidung secara berlebihan.

Hal-hal ini bisa membuat selaput lendir di dalam hidung jadi kering atau iritasi, lalu akhirnya berdarah.

Peran Stres sebagai Pemicu Tidak Langsung

Meskipun pemicu mimisan biasanya karena hal-hal yang sebelumnya dibahas, banyak juga orang yang mengalami mimisan saat sedang mengalami tekanan mental.

Dalam beberapa kasus, orang melaporkan bahwa mereka mimisan saat sedang panik, gugup menghadapi ujian, menghadapi tekanan kerja, atau dalam kondisi emosional tertentu.

Hal ini membuat para peneliti dan tenaga medis mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa stres dan kondisi psikologis memang punya hubungan dengan mimisan.

Tapi, apakah benar stres bisa menjadi penyebab seseorang mimisan? Ternyata jawabannya tidak sesederhana “iya” atau “tidak”.

Secara medis, stres bukan penyebab langsung mimisan. Namun, stres bisa menciptakan kondisi dalam tubuh yang membuat seseorang jadi lebih rentan mengalami mimisan.

Jadi, bisa dikatakan bahwa stres adalah pemicu tidak langsung seseoarang mimisan.

Bagaimana Stres Memengaruhi Tubuh dan Hidung

Ketika seseorang berada dalam kondisi stres atau cemas berat, tubuhnya biasanya akan bereaksi dan salah satu reaksinya adalah dengan meningkatnya tekanan darah.

Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon-hormon seperti adrenalin dan kortisol.

Kedua hormon ini akan mempercepat denyut jantung dan membuat pembuluh darah sedikit menyempit. Kombinasi kedua hormon ini bisa membuat tekanan darah naik secara tiba-tiba.

Jika tekanan ini cukup tinggi dan terjadi secara mendadak, pembuluh darah kecil di dalam hidung bisa saja pecah. Akibatnya, darah keluar dan terjadilah mimisan.

Di sisi lain, stres juga bisa mempengaruhi perilaku kita tanpa disadari. Misalnya, saat sedang tegang atau gugup, sebagian orang jadi lebih sering menyentuh atau menggosok hidung.

Ada juga yang menarik napas lewat mulut karena merasa sesak atau cemas, padahal hal itu membuat bagian dalam hidung lebih cepat kering.

Perubahan kecil seperti ini bisa membuat dinding hidung menjadi lebih sensitif dan lebih gampang berdarah.

Kondisi Tambahan yang Memperparah Mimisan

Selain itu, saat seseorang mengalami stres berkepanjangan, daya tahan tubuh bisa menurun, dan tubuh menjadi lebih mudah terserang flu, pilek, atau alergi.

Semua kondisi ini bisa menyebabkan peradangan di saluran pernapasan atas, termasuk rongga hidung.

Akibatnya, selaput lendir semakin tipis, pembuluh darah lebih rapuh, dan mimisan bisa terjadi dengan lebih sering.

Ada juga kasus yang lebih ekstrem. Dalam dunia psikiatri, ada kondisi bernama rhinotillexomania, yaitu kebiasaan kompulsif mengorek hidung.

Pada orang dengan gangguan kecemasan atau obsessive-compulsive disorder (OCD), perilaku ini bisa berlangsung tanpa sadar dan berulang, hingga menyebabkan iritasi dan mimisan kronis.

Ada pula gangguan yang lebih langka, seperti factitious disorder, di mana seseorang secara sengaja melukai dirinya untuk menarik perhatian, termasuk menyebabkan mimisan. Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa kasus semacam itu sangat jarang.

Dalam kebanyakan kasus, mimisan akibat stres tidak terjadi karena niat melukai diri, melainkan karena efek fisiologis dan kebiasaan tak sadar yang muncul saat tubuh berada dalam tekanan psikologis.

Mimisan Saat Stres: Fakta atau Kebetulan?

Meskipun bukan penyebab utama, stres tetap patut diperhitungkan dalam kasus mimisan yang terjadi berulang tanpa sebab yang jelas.

Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa setelah stres dikelola dengan baik, mimisan pun menjadi jauh berkurang.

Dalam hal ini, stres bukan hanya memperburuk kondisi tubuh, tapi bisa menjadi salah satu kunci untuk mengendalikan gejala-gejala fisik tertentu.

Ketika seseorang sering mengalami mimisan saat sedang cemas, tegang, atau panik, ada baiknya mulai memperhatikan pola tersebut.

Apakah mimisan datang setelah menghadapi ujian penting, konflik, atau hari-hari sibuk yang penuh tekanan? Kalau iya, maka mengelola stres bisa jadi bagian dari upaya pencegahan mimisan.

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Salah satu cara terbaik untuk mencegah mimisan akibat stres adalah menjaga hidrasi tubuh dan kelembapan di dalam hidung.

Minum cukup air setiap hari sangat penting agar selaput lendir di hidung tidak kering dan pecah.

Menggunakan pelembap udara (humidifier) di ruangan ber-AC atau saat cuaca kering juga sangat membantu.

Selain itu, bisa juga menggunakan saline spray atau gel pelembap hidung secara rutin, terutama di lingkungan orang yang mudah mimisan.

Langkah lain yang tak kalah penting adalah mengelola stres secara menyeluruh.

Proses pengendalian stress tidak selalu butuh terapi atau obat-obatan. Banyak orang merasa terbantu hanya dengan berolahraga ringan secara rutin, seperti berjalan kaki atau bersepeda.

Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, mendengarkan musik, atau sekadar meluangkan waktu istirahat yang cukup juga bisa membantu menurunkan ketegangan emosional.

Kalau Imuners memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau sering mengalami serangan cemas ( panic attack ), ada baiknya melakukan pemeriksaan rutin.

Dokter bisa membantu mengevaluasi apakah mimisan yang dialami ada kaitannya dengan tekanan darah atau tidak.

Bila perlu, konsultasi dengan psikolog juga bisa dilakukan untuk membahas cara terbaik mengelola stres yang sedang hadapi.

Waspadai Tanda-Tanda Bahaya

Mimisan biasanya bukan kondisi gawat, tapi hal ini juga perlu diwaspadai jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit, terjadi terlalu sering, mengalir deras, atau disertai gejala lain seperti pusing, sesak, atau tubuh lemas.

Mimisan yang muncul bersamaan dengan tekanan darah tinggi, penggunaan obat pengencer darah, atau riwayat trauma juga sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter.

Kesimpulan

Stres memang tidak langsung membuat hidung berdarah, tapi bisa menimbulkan efek samping di tubuh yang akhirnya membuat mimisan lebih mungkin terjadi.

Tekanan darah meningkat, kebiasaan mengorek hidung saat gelisah, atau lapisan hidung yang mengering karena stres adalah contoh nyata dari bagaimana kondisi emosional bisa berdampak pada kesehatan fisik.

Mengelola stres tidak hanya menjaga kesehatan mental, tapi juga bisa membantu menghindari gejala-gejala fisik yang tidak nyaman termasuk mimisan.

Sumber