Artikel

Homepage/artikel

/bahaya-rubella-saat-hamil-dan-langkah-pencegahannya-yang-wajib-diketahui

Bahaya Rubella Saat Hamil dan Langkah Pencegahannya yang Wajib Diketahui

Friday, 24th October 2025

by Admin

bahaya rubella.webp

Rubella sangat berbahaya saat hamil. Jika Imuners sedang merencanakan kehamilan, pastikan kamu sudah memiliki perlindungan terhadap rubella sebelum hamil. Siapa pun yang belum mendapatkan vaksin rubella berisiko tinggi tertular penyakit ini.

Infeksi rubella saat hamil dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir mati. Selain itu, janin yang sedang berkembang berisiko mengalami cacat lahir serius dengan dampak yang bisa berlangsung seumur hidup.

Bahaya rubella pada ibu hamil paling besar terjadi pada trimester pertama kehamilan, terutama dalam 12 minggu pertama, karena pada masa ini virus rubella dapat menyebabkan kerusakan berat pada janin.

Kenali CRS (Congenital Rubella Syndrome), Dampak Rubella Saat Hamil yang Bisa Sebabkan Cacat Lahir

CRS ( Congenital Rubella Syndrome ) adalah kondisi yang terjadi pada bayi dalam kandungan ketika ibu terinfeksi virus rubella saat hamil. CRS dapat memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh janin yang sedang berkembang dan menyebabkan berbagai komplikasi serius setelah lahir.

Berdasarkan hasil studi estimasi beban penyakit Congenital Rubella Syndrome (CRS) di Indonesia tahun 2013, diperkirakan terdapat sekitar 2.767 kasus CRS. Angka kejadian CRS tertinggi tercatat pada kelompok usia ibu 15–19 tahun, yaitu sekitar 82 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini kemudian menurun menjadi 47 kasus per 100.000 pada kelompok usia ibu 40–44 tahun.

Tanda dan Komplikasi CRS

Cacat lahir yang paling umum akibat sindrom rubella kongenital (CRS) meliputi:

  • Gangguan pendengaran (tuli)
  • Katarak atau gangguan penglihatan lainnya
  • Cacat jantung bawaan
  • Keterlambatan perkembangan atau disabilitas intelektual
  • Kerusakan hati dan limpa
  • Berat badan lahir rendah
  • Ruam kulit saat lahir

Selain itu, komplikasi langka akibat CRS juga dapat mencakup:

  • Glaukoma
  • Kerusakan otak
  • Gangguan tiroid atau hormon lainnya
  • Peradangan paru-paru (pneumonia)
Penyebab Rubella dan Cara Penularannya

Rubella disebabkan oleh virus rubella (RuV), yang dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya.

Seseorang dapat tertular rubella melalui percikan air liur (droplet) yang keluar dari mulut atau hidung penderita saat batuk atau bersin. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi air liur dari orang yang terinfeksi.

Menurut laporan dari Pan African Medical Journal, virus rubella juga dapat menular melalui aliran darah ibu hamil ke janin di dalam kandungan. Penularan inilah yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk sindrom rubella kongenital (CRS), apabila infeksi tidak segera dicegah atau ditangani.

Cara Mengatasi dan Mencegah Rubella
  1. Melakukan Imunisasi Rubella atau MMR Jika Imuners berencana untuk hamil, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan memastikan bahwa kamu sudah mendapatkan vaksin rubella sebelum kehamilan. Bagi wanita usia subur, disarankan untuk menunda kehamilan setidaknya selama empat minggu setelah menerima vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Hal ini dilakukan untuk memastikan tubuh sudah memiliki kekebalan penuh terhadap virus rubella dan mencegah risiko infeksi rubella saat hamil, yang dapat membahayakan janin. Kunjungi Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan vaksin sekaligus berkonsultasi dengan dokter.
  2. Hindari Area Ramai Kita tidak pernah tau siapa yang menderita rubella secara langsung. Oleh karena itu Imuners disarankan untuk menghindari tempat wisata atau area yang berkerumun dan berdesakan karena rubella menular melalui percikan air liur (droplet) saat penderita batuk atau bersin. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau menunjukkan gejala seperti demam ringan, ruam, dan pembengkakan kelenjar.
  3. Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan Biasakan mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker di area ramai, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Langkah sederhana ini bisa membantu mengurangi risiko paparan virus rubella dan penyakit menular lainnya.
  4. Konsultasikan Kehamilan Secara Rutin Selama hamil, lakukan pemeriksaan kehamilan rutin sesuai anjuran dokter. Hal ini penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin, serta mendeteksi dini bila ada tanda infeksi.
Kesimpulan

Rubella merupakan penyakit yang terlihat ringan, tetapi sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Infeksi rubella dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau sindrom rubella kongenital (CRS) yang menimbulkan cacat lahir permanen.

Langkah terbaik untuk melindungi diri dan calon buah hati adalah dengan pencegahan sejak dini, terutama melalui vaksinasi rubella (MMR) sebelum hamil dan konsultasi rutin dengan dokter selama masa kehamilan.

Jangan tunda untuk melakukan imunisasi dan pemeriksaan kesehatan.

Kunjungi Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan vaksin rubella serta konsultasi langsung dengan tenaga medis profesional, agar kehamilanmu tetap sehat dan terlindungi dari resiko rubella.

Sumber: