Friday, 13th December 2024
by Admin
Mungkin imuners pernah bertanya-tanya, kenapa harus dilakukan Update Imun?
Vaksin adalah salah satu inovasi paling penting dalam dunia kesehatan. Berkat vaksin, berbagai penyakit mematikan berhasil dikendalikan, bahkan beberapa di antaranya telah berhasil dieliminasi.
Meskipun memiliki fungsi yang sama untuk memperkuat imun tubuh, dosis efektif dari setiap vaksin berbeda-beda termasuk lama durasi perlindungan yang diberikan pun ternyata beragam.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Sebelum masuk ke pembahasan utama, kita perlu memahami dulu apa itu vaksin. Vaksin adalah zat yang dirancang untuk melatih sistem kekebalan tubuh kita agar dapat melawan penyakit tertentu.
Vaksin bekerja dengan cara memasukkan antigen berupa bagian dari virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh.
Ketika tubuh mendeteksi antigen ini, sistem imun akan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Jika nantinya tubuh terpapar oleh penyakit tersebut, sistem imun akan siap dan dapat merespons dengan lebih cepat.
Tidak semua vaksin memberikan perlindungan seumur hidup hanya dengan satu dosis saja.
Ada beberapa alasan mendasar kenapa Update Imun perlu dilakukan secara berulang.
Berikut ini penjelasannya:
Salah satu alasan utama adalah bahwa perlindungan yang diberikan oleh vaksin bisa menurun seiring waktu.
Beberapa vaksin, seperti vaksin tetanus, memberikan perlindungan yang hanya bertahan sekitar 10 tahun.
Setelah itu, tubuh membutuhkan update imun untuk mengingatkan sistem imun agar tetap bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut.
Beberapa patogen, seperti virus influenza, memiliki kemampuan untuk bermutasi dengan sangat cepat.
Mutasi ini membuat virus terus berubah bentuk, sehingga antibodi yang terbentuk dari vaksin sebelumnya mungkin tidak lagi efektif.
Oleh karena itu, harus dilakukan Update Imun setiap tahun untuk menyesuaikan dengan varian virus yang baru.
Update Imun dilakukan secara berulang untuk membantu memperkuat respon imun tubuh dalam memerangi pathogen tertentu.
Dosis pertama biasanya digunakan untuk mengenalkan antigen kepada sistem imun, dan dosis berikutnya memperkuat serta memperpanjang kekebalan tubuh.
Contoh dari skema vaksinasi seperti ini adalah vaksin hepatitis B. Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis untuk memastikan kekebalan yang optimal.
Sistem imun bayi dan anak-anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mereka membutuhkan beberapa dosis vaksin untuk memberikan perlindungan yang memadai.
Misalnya, vaksin campak diberikan dalam dua dosis, saat anak berusia 9 bulan dan satu lagi pada usia 18 bulan karena tubuh mereka membutuhkan waktu untuk membangun kekebalan yang kuat.
Beberapa jenis vaksin memang dirancang untuk diberikan berulang kali. Berikut ini beberapa contoh vaksin yang diberikan lebih dari satu kali:
Untuk Imuners yang masih bingung dimana bisa melakukan Update Imun, bisa langsung datang ke Klinik Imunicare terdekat .
Di sana, Imuners bisa berkonsultasi lebih dalam mengenai Update Imun dengan tenaga medis professional.
Ketika Imuners menerima Update Imun, sistem imun tubuh mendapatkan semacam "pengingat" dalam melawan penyakit tertentu.
Update Imun bekerja dengan cara merangsang sel memori imun yang sudah ada, sehingga mereka bisa memproduksi antibodi dengan lebih cepat dan lebih banyak.
Hal ini sangat penting jika kekebalan dari vaksin sebelumnya sudah mulai menurun.
Setelah menerima Update Imun, beberapa orang mungkin merasakan efek samping yang berbeda-beda.
Hal ini sering kali membuat sebagian orang khawatir, bahkan memutuskan untuk menunda.
Namun, penting untuk dipahami bahwa efek samping ini adalah bagian normal dari proses vaksinasi dan menunjukkan bahwa tubuh sedang merespon vaksin dengan baik.
Efek samping dari Update Imun biasanya ringan dan sementara. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin Anda alami setelah menerima Update Imun:
Walaupun sangat jarang, ada efek samping yang lebih serius yang mungkin terjadi setelah Update Imun. Penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional jika mengalami hal-hal seperti:
Kalau Imuners mengalami efek samping setelah Update Imun, ada beberapa langkah yang dapat membantu seperti:
Walaupun sebagian besar efek samping tidak berbahaya, Imuners perlu segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami hal-hal seperti berikut:
Tidak semua vaksin membutuhkan dosis penguat. Beberapa vaksin memberikan kekebalan seumur hidup hanya dengan satu atau dua dosis, seperti vaksin campak atau cacar.
Hal ini tergantung pada sifat patogen yang ditargetkan dan bagaimana sistem imun merespons vaksin tersebut.
Jika Imuners tidak menerima Update Imun yang dianjurkan, kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu kemungkinan besar akan menurun. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
Misalnya, kalau Imuners tidak mendapatkan Update Imun vaksin tetanus setelah 10 tahun, tubuh Imuners mungkin tidak cukup kuat melawan infeksi tetanus jika terpapar.
Meskipun merasa sehat dan tidak ada tanda-tanda penyakit, melakukan Update Imun adalah langkah pencegahan yang sangat penting.
Update Imun memastikan tubuh tetap terlindungi, terutama dari penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi serius.
Update Imun dilakukan secara berulang bukan tanpa alasan. Pemberian dosis berulang ini adalah bagian dari strategi untuk memastikan tubuh kita memiliki perlindungan yang optimal terhadap berbagai penyakit.
Faktor seperti sifat patogen, respons imun tubuh, dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan memengaruhi jadwal vaksinasi.
Jadi, pastikan Imuners mengikuti jadwal Update Imun yang telah direkomendasikan oleh tenaga medis.
Untuk yang belum sempat Update Imun, yuk datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi terbaik!
Sumber: