Artikel

Homepage/artikel

/kenapa-vaksin-diberikan-berulang-kali-cari-tahu-jawabannya-di-sini

Kenapa Harus Dilakukan Update Imun? Cari Tahu Jawabannya di Sini!

Friday, 13th December 2024

by Admin

REQ16 DESEMBER 2024 WEBSITE Kenapa Imunisasi Diberikan Berulang Kali - WEBSITE (1).webp

Mungkin imuners pernah bertanya-tanya, kenapa harus dilakukan Update Imun?

Vaksin adalah salah satu inovasi paling penting dalam dunia kesehatan. Berkat vaksin, berbagai penyakit mematikan berhasil dikendalikan, bahkan beberapa di antaranya telah berhasil dieliminasi.

Meskipun memiliki fungsi yang sama untuk memperkuat imun tubuh, dosis efektif dari setiap vaksin berbeda-beda termasuk lama durasi perlindungan yang diberikan pun ternyata beragam.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Vaksin?

Sebelum masuk ke pembahasan utama, kita perlu memahami dulu apa itu vaksin. Vaksin adalah zat yang dirancang untuk melatih sistem kekebalan tubuh kita agar dapat melawan penyakit tertentu.

Vaksin bekerja dengan cara memasukkan antigen berupa bagian dari virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh.

Ketika tubuh mendeteksi antigen ini, sistem imun akan memproduksi antibodi untuk melawannya.

Jika nantinya tubuh terpapar oleh penyakit tersebut, sistem imun akan siap dan dapat merespons dengan lebih cepat.

Mengapa Perlu Dilakukan Update Imun?

Tidak semua vaksin memberikan perlindungan seumur hidup hanya dengan satu dosis saja.

Ada beberapa alasan mendasar kenapa Update Imun perlu dilakukan secara berulang.

Berikut ini penjelasannya:

1. Kekebalan yang Menurun Seiring Waktu

Salah satu alasan utama adalah bahwa perlindungan yang diberikan oleh vaksin bisa menurun seiring waktu.

Beberapa vaksin, seperti vaksin tetanus, memberikan perlindungan yang hanya bertahan sekitar 10 tahun.

Setelah itu, tubuh membutuhkan update imun untuk mengingatkan sistem imun agar tetap bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut.

2. Sifat Virus atau Bakteri yang Cepat Bermutasi

Beberapa patogen, seperti virus influenza, memiliki kemampuan untuk bermutasi dengan sangat cepat.

Mutasi ini membuat virus terus berubah bentuk, sehingga antibodi yang terbentuk dari vaksin sebelumnya mungkin tidak lagi efektif.

Oleh karena itu, harus dilakukan Update Imun setiap tahun untuk menyesuaikan dengan varian virus yang baru.

3. Penguatan Respon Imun

Update Imun dilakukan secara berulang untuk membantu memperkuat respon imun tubuh dalam memerangi pathogen tertentu.

Dosis pertama biasanya digunakan untuk mengenalkan antigen kepada sistem imun, dan dosis berikutnya memperkuat serta memperpanjang kekebalan tubuh.

Contoh dari skema vaksinasi seperti ini adalah vaksin hepatitis B. Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis untuk memastikan kekebalan yang optimal.

4. Perlindungan Tambahan pada Anak-anak

Sistem imun bayi dan anak-anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mereka membutuhkan beberapa dosis vaksin untuk memberikan perlindungan yang memadai.

Misalnya, vaksin campak diberikan dalam dua dosis, saat anak berusia 9 bulan dan satu lagi pada usia 18 bulan karena tubuh mereka membutuhkan waktu untuk membangun kekebalan yang kuat.

Beberapa jenis vaksin memang dirancang untuk diberikan berulang kali. Berikut ini beberapa contoh vaksin yang diberikan lebih dari satu kali:

  • Vaksin Tetanus : Perlindungan dari vaksin ini menurun seiring waktu, sehingga Update Imun dianjurkan setiap 10 tahun.
  • Vaksin Flu : Karena virus flu sering bermutasi, Update Imun perlu dilakukan setiap tahun untuk menangkal varian virus ter-update.
  • Vaksin HPV : Biasanya diberikan dalam dua atau tiga dosis untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus yang dapat menyebabkan kanker serviks.
  • Vaksin COVID-19 : Update Imun diberikan untuk memperpanjang perlindungan dan menghadapi varian baru virus SARS-CoV-2.

Untuk Imuners yang masih bingung dimana bisa melakukan Update Imun, bisa langsung datang ke Klinik Imunicare terdekat .

Di sana, Imuners bisa berkonsultasi lebih dalam mengenai Update Imun dengan tenaga medis professional.

Bagaimana Update Imun Bekerja dalam Tubuh?

Ketika Imuners menerima Update Imun, sistem imun tubuh mendapatkan semacam "pengingat" dalam melawan penyakit tertentu.

Update Imun bekerja dengan cara merangsang sel memori imun yang sudah ada, sehingga mereka bisa memproduksi antibodi dengan lebih cepat dan lebih banyak.

Hal ini sangat penting jika kekebalan dari vaksin sebelumnya sudah mulai menurun.

Efek Samping Update Imun

Setelah menerima Update Imun, beberapa orang mungkin merasakan efek samping yang berbeda-beda.

Hal ini sering kali membuat sebagian orang khawatir, bahkan memutuskan untuk menunda.

Namun, penting untuk dipahami bahwa efek samping ini adalah bagian normal dari proses vaksinasi dan menunjukkan bahwa tubuh sedang merespon vaksin dengan baik.

Efek Samping yang Umum

Efek samping dari Update Imun biasanya ringan dan sementara. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin Anda alami setelah menerima Update Imun:

  • Nyeri di Tempat Suntikan: Rasa nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan adalah efek samping yang paling umum. Biasanya, ini akan hilang dalam 1-2 hari.
  • Kelelahan: Beberapa orang merasa lelah setelah menerima Update Imun. Ini adalah reaksi normal saat tubuh bekerja untuk membangun kekebalan.
  • Demam Ringan atau Menggigil: Demam ringan adalah tanda bahwa sistem imun sedang aktif. Ini biasanya berlangsung singkat dan tidak perlu dikhawatirkan.
  • Sakit Kepala dan Nyeri Otot: Nyeri di kepala, otot, atau sendi juga sering dilaporkan. Ini efek sementara yang biasanya reda dengan istirahat atau obat pereda nyeri seperti parasetamol.
  • Rasa Tidak Nyaman Secara Umum: Beberapa orang merasa "tidak enak badan" selama sehari atau dua hari setelah vaksinasi.
Efek Samping yang Jarang Terjadi

Walaupun sangat jarang, ada efek samping yang lebih serius yang mungkin terjadi setelah Update Imun. Penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional jika mengalami hal-hal seperti:

  • Reaksi Alergi Berat (Anafilaksis): Meski sangat jarang, reaksi alergi berat dapat terjadi dalam beberapa menit hingga jam setelah Update Imun. Itulah sebabnya penerima vaksin biasanya diminta menunggu selama 15-30 menit setelah suntikan.
  • Peradangan Jantung (Myocarditis atau Pericarditis): Efek samping ini sangat jarang, namun telah dilaporkan pada beberapa orang setelah vaksin mRNA seperti Pfizer atau Moderna. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi nyeri dada, sesak napas, atau jantung berdebar.
Cara Mengatasi Efek Samping

Kalau Imuners mengalami efek samping setelah Update Imun, ada beberapa langkah yang dapat membantu seperti:

  1. Istirahat: Berikan tubuh Anda waktu untuk pulih. Hindari aktivitas berat selama satu atau dua hari.
  2. Kompres Dingin: Jika area suntikan terasa nyeri atau bengkak, gunakan kompres dingin untuk mengurangi ketidaknyamanan.
  3. Minum Air yang Cukup: Tetap terhidrasi membantu tubuh Anda pulih lebih cepat.
  4. Obat Pereda Nyeri: Jika Anda merasa tidak nyaman, parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan sesuai anjuran dokter.
Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun sebagian besar efek samping tidak berbahaya, Imuners perlu segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami hal-hal seperti berikut:

  • Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 48 jam.
  • Ruam atau pembengkakan yang semakin memburuk di tempat suntikan.
  • Gejala alergi berat seperti sulit bernapas, pembengkakan wajah, atau pingsan.
Apakah Semua Vaksin Diberikan Berulang?

Tidak semua vaksin membutuhkan dosis penguat. Beberapa vaksin memberikan kekebalan seumur hidup hanya dengan satu atau dua dosis, seperti vaksin campak atau cacar.

Hal ini tergantung pada sifat patogen yang ditargetkan dan bagaimana sistem imun merespons vaksin tersebut.

Apa yang Terjadi Jika Tidak Update Imun?

Jika Imuners tidak menerima Update Imun yang dianjurkan, kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu kemungkinan besar akan menurun. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.

Misalnya, kalau Imuners tidak mendapatkan Update Imun vaksin tetanus setelah 10 tahun, tubuh Imuners mungkin tidak cukup kuat melawan infeksi tetanus jika terpapar.

Meskipun merasa sehat dan tidak ada tanda-tanda penyakit, melakukan Update Imun adalah langkah pencegahan yang sangat penting.

Update Imun memastikan tubuh tetap terlindungi, terutama dari penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi serius.

Kesimpulan

Update Imun dilakukan secara berulang bukan tanpa alasan. Pemberian dosis berulang ini adalah bagian dari strategi untuk memastikan tubuh kita memiliki perlindungan yang optimal terhadap berbagai penyakit.

Faktor seperti sifat patogen, respons imun tubuh, dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan memengaruhi jadwal vaksinasi.

Jadi, pastikan Imuners mengikuti jadwal Update Imun yang telah direkomendasikan oleh tenaga medis.

Untuk yang belum sempat Update Imun, yuk datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi terbaik!

Sumber: