Monday, 6th October 2025
by Admin
Imuners udah pernah denger soal cerebral palsy? Gangguan motorik yang disebabkan oleh kelainan pada otak.
Kondisi ini ternyata dialami oleh sekitar 18 juta orang di seluruh dunia, dan gangguan yang dialami pun berbeda-beda dari mulai kesulitan berjalan hingga kesulitan berbicara.
Seperti apa sebenarnya karakteristik dari cerebral palsy? Apa yang menjadi penyebabnya dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk menanganinya? Yuk, simak info selengkapnya berikut ini.
Cerebral palsy atau sering disingkat CP adalah kondisi gangguan gerakan dan postur tubuh yang muncul sejak masa kanak-kanak dan disebabkan oleh kerusakan pada otak yang sedang berkembang.
Gangguan ini bersifat permanen, artinya tidak bisa disembuhkan, tetapi gangguan ini juga tidak bersifat progresif yang artinya kerusakan otaknya tidak akan memburuk seiring berjalannya waktu.
Dampak yang ditimbulkan oleh cerebral palsy bisa berbeda-beda pada tiap orang.
Ada yang mengalami gangguan ringan dan masih bisa hidup tanpa gangguan yang berarti, ada juga yang sampai membutuhkan kursi roda dan butuh dibantu orang lain sepanjang hidupnya.
Nama “cerebral palsy” berasal dari dua kata yaitu “cerebral” yang berarti otak, dan “palsy” yang merujuk pada kelemahan atau kesulitan dalam mengontrol otot.
Jadi secara asal kata, cerebral palsy adalah kondisi yang berkaitan dengan kelemahan atau gangguan gerakan akibat masalah pada otak.
Pada umumnya, kerusakan otak ini terjadi sebelum bayi lahir. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi pada ibu selama hamil, gangguan pada aliran darah ke otak janin, atau kelainan genetik.
Tapi gangguan ini juga bisa terjadi saat proses kelahiran atau beberapa waktu setelahnya, terutama jika bayi mengalami kekurangan oksigen atau mengalami cedera di kepala.
Gejala cerebral palsy umumnya mulai terlihat di tahun pertama kehidupan, gejalanya akan mulai tampak saat anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik.
Anak mungkin terlihat kesulitan mengontrol kepala, belum bisa duduk di usia yang seharusnya, atau tidak bisa merangkak seperti anak-anak lain seusianya.
Terkadang gerakan tubuh anak akan terlihat kaku, tidak seimbang, atau justru terlalu lemas.
Di sebagian besar kasus, biasanya orang tua akan mulai menyadari bahwa anak tidak merespons dengan baik terhadap rangsangan suara atau sentuhan di tahun awal perkembangan.
Ada pula anak dengan CP yang mengalami kesulitan berbicara, makan, atau menelan karena otot wajah dan mulutnya juga ikut terdampak.
Meski setiap orang yang terkena gangguan cerebral palsy bisa menunjukkan gejala yang berbeda, para ahli secara umum membagi cerebral palsy ke dalam beberapa tipe berdasarkan jenis gangguan geraknya.
Tipe yang paling umum adalah cerebral palsy spastik, yaitu jenis CP di mana otot menjadi sangat kaku sehingga anak kesulitan bergerak bebas.
Ada juga cerebral palsy tipe diskinetik yang ditandai dengan gerakan tubuh yang tidak terkontrol.
Dan tipe cerebral palsy yang terakhir adalah tipe ataksik di mana tipe ini lebih banyak mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi gerakan.
Dalam beberapa kasus, penderita bisa mengalami kombinasi dari dua atau lebih tipe ini, dan hal ini disebut sebagai cerebral palsy campuran.
Selain gejala-gejala fisik yang sudah disebutkan, cerebral palsy juga bisa disertai kondisi penyerta lainnya.
Akibat cerebral palsy beberapa anak bisa memiliki gangguan intelektual yang membuat mereka kesulitan belajar atau memahami instruksi.
Ada juga yang mengalami epilepsi atau kejang berulang, gangguan penglihatan dan pendengaran, juga masalah perilaku dan emosi.
Dalam jangka panjang, jika tidak ditangani dengan baik, anak dengan CP juga bisa mengalami gangguan pada sendi dan tulang seperti skoliosis, sendi kaku, dan masalah pertumbuhan.
Diagnosis cerebral palsy tidak bisa langsung diselesaikan dalam sekali kunjungan. Pemeriksaan perlu dilakukan secara berkala.
Dokter biasanya akan mengamati perkembangan anak secara berkala, menilai cara anak bergerak, duduk, meraih benda, atau berjalan jika sudah cukup usia.
Pemeriksaan penunjang seperti MRI juga digunakan untuk melihat adanya kerusakan atau kelainan pada otak.
Kadang-kadang, dokter juga perlu memastikan bahwa gejala yang muncul memang benar akibat CP dan bukan karena penyakit lain seperti kelainan metabolik atau penyakit saraf lainnya.
Meskipun CP tidak bisa disembuhkan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak dengan CP bisa hidup semaksimal mungkin.
Terapi merupakan pilihan pengobatan yang paling utama dalam penanganan cerebral palsy.
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas, sehingga anak bisa belajar duduk, berdiri, atau berjalan dengan lebih baik.
Selain itu, terapi okupasi yang berfokus pada aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, atau menulis juga bisa dilakukan untuk mendukung anak dalam beraktivitas.
Sementara itu, terapi bicara juga penting untuk dilakukan bagi anak yang mengalami gangguan bicara atau kesulitan menelan.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga digunakan untuk mengurangi kekakuan otot atau mengendalikan kejang.
Pada kondisi yang cukup berat, prosedur medis seperti suntikan botox, pemasangan pompa baclofen, atau bahkan operasi ortopedi bisa dipertimbangkan
Semua bentuk penanganan ini biasanya melibatkan tim dokter dari berbagai spesialisasi yang bekerja sama dengan orang tua untuk merancang rencana perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan anak.
Selain penanganan medis, dukungan sosial dan psikologis juga sangat penting bagi anak dengan cerebral palsy.
Anak dengan CP membutuhkan lingkungan yang inklusif dan suportif agar bisa tumbuh menjadi anak yang percaya diri.
Sekolah yang memahami kondisi mereka, teman yang tidak mengejek, serta keluarga yang sabar dan penuh kasih akan sangat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional mereka.
Semakin cepat intervensi dilakukan, semakin besar peluang anak untuk mandiri dan berkembang secara optimal.
Cerebral palsy memang membawa banyak tantangan, baik bagi anak yang mengalaminya maupun keluarga yang mendampingi.
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa CP bukanlah akhir dari segalanya.
Banyak tokoh dunia, atlet paralimpiade, seniman, hingga penulis hebat yang hidup dengan CP dan mampu menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkarya.
Kuncinya adalah mengenali potensi yang dimiliki, bukan hanya fokus pada keterbatasannya.
Cerebral palsy merupakan gangguan Gerakan atau postur tubuh yang diakibatkan oleh kerusakan di otak.
Gangguan bersifat permanen, tapi bisa dikendalikan dengan terapi atau pengobatan lain jika memang diperlukan.
Penting bagi masyarakat untuk lebih memahami cerebral palsy, bukan hanya dari sisi medis tapi juga dari sisi kemanusiaan.
Anak-anak dengan CP berhak atas pendidikan, perhatian, dan kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya.
Semakin banyak orang yang peduli dan mau belajar tentang CP, semakin besar pula harapan akan dunia yang lebih inklusif bagi semua.
Sumber