Monday, 28th April 2025
by Admin
Imuners punya adik atau kerabat yang masih kecil terus pernah lihat mereka diimunisasi?
Suka merhatiin juga nggak kalau anak kecil, terutama mereka yang usianya di bawah satu tahun, bakalan diimunisasi lebih dari sekali dalam kurun waktu yang berdekatan?
Sebenarnya seperti apa sih jadwal imunisasi yang benar? Apa saja manfaat yang bisa didapatkan lewat imunisasi? Terus penyakit apa aja sih yang bisa dicegah lewat imunisasi?
Daripada penasaran, yuk simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
Sebelum membahas lebih lanjut soal jadwal imunisasi, kita perlu paham terlebih dahulu kenapa imunisasi ini penting untuk dilakukan.
Imunisasi adalah upaya pencegahan yang telah terbukti secara ilmiah mampu melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya.
Melalui imunisasi, tubuh anak diajarkan mengenali virus atau bakteri tertentu tanpa harus mengalami sakit terlebih dahulu.
Proses imunisasi bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang spesifik terhadap kuman tersebut.
Jika suatu hari anak terpapar penyakit itu, tubuhnya sudah siap untuk melawannya.
Tanpa imunisasi, anak-anak beresiko tinggi terkena penyakit yang dulunya sangat mematikan seperti polio, campak, tetanus, difteri, dan pertusis.
Beberapa penyakit ini dapat menyebabkan cacat permanen, kerusakan otak, atau bahkan kematian.
Imunisasi juga membantu mengurangi penyebaran penyakit dalam komunitas, terutama melindungi mereka yang tidak bisa mendapatkan imunisasi, seperti bayi baru lahir atau individu dengan kondisi medis tertentu.
Dengan tingkat imunisasi yang tinggi, kita secara tidak langsung melindungi seluruh masyarakat dari wabah.
Pemerintah Indonesia bersama WHO dan UNICEF telah menyusun jadwal imunisasi anak yang disesuaikan dengan perkembangan sistem kekebalan tubuh anak.
Jadwal ini bertujuan memberikan perlindungan maksimal pada periode ketika anak paling rentan terhadap infeksi.
Berikut ini jadwal imunisasi yang umumnya diterapkan di Indonesia sesuai anjuran pemerintah dan Lembaga kesehatan internasional (WHO & UNICEF):
Usia 0-12 bulan:
Usia 18 bulan:
Usia Sekolah:
Selain itu, di beberapa daerah, anak-anak juga dianjurkan mendapat vaksin tambahan seperti:
Mengikuti jadwal imunisasi sesuai yang telah direkomendasikan adalah langkah penting untuk memastikan anak mendapatkan perlindungan maksimal tepat pada waktunya.
Setiap jenis imunisasi diberikan pada usia tertentu karena pada masa-masa tersebut sistem kekebalan anak sedang berada dalam tahap perkembangan tertentu, dan risiko paparan terhadap penyakit juga meningkat.
Menunda atau melewatkan imunisasi tidak hanya memperbesar resiko anak terkena penyakit, tetapi juga melemahkan upaya menciptakan kekebalan kelompok.
Misalnya, bayi yang belum diimunisasi campak dan hidup di lingkungan dengan tingkat imunisasi rendah, akan sangat rentan terhadap wabah. Oleh karena itu, jadwal imunisasi tidak boleh dianggap fleksibel.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), proses imunisasi tetap aman dilakukan meski anak mengalami sakit ringan seperti batuk, pilek, atau demam ringan.
Keterlambatan tanpa alasan medis justru memperbesar peluang anak terpapar penyakit berbahaya sebelum mendapatkan perlindungan penuh.
Manfaat imunisasi tidak berhenti pada perlindungan terhadap satu atau dua penyakit saja.
Dengan imunisasi, anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih sehat secara keseluruhan.
Mereka terhindar dari komplikasi serius yang dapat mengganggu tumbuh kembang, seperti kelumpuhan akibat polio, kebutaan akibat campak, atau gangguan pernapasan berat akibat difteri.
Lebih jauh lagi, imunisasi berkontribusi pada perkembangan kognitif dan prestasi akademik anak.
Studi longitudinal yang dilakukan di beberapa negara menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan imunisasi penuh memiliki performa akademik yang lebih baik.
Mereka lebih jarang absen dari sekolah karena sakit berat, lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dan cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik.
Secara ekonomi, imunisasi juga membawa dampak positif jangka panjang.
Imunisasi membantu keluarga mengurangi beban biaya kesehatan, menghindarkan dari pengeluaran besar untuk perawatan penyakit berat, dan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga.
Menolak atau menunda imunisasi bisa membuka pintu bagi penyakit berbahaya untuk kembali menyebar.
Contoh nyata dari hal ini adalah meningkatnya kasus campak di beberapa negara maju akibat penurunan cakupan imunisasi.
Anak yang tidak melakukan imunisasi tidak hanya menempatkan dirinya dalam risiko besar, tetapi juga menjadi mata rantai dalam penyebaran penyakit kepada orang lain, terutama bayi yang masih terlalu kecil untuk diimunisasi dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.
Penyakit yang seharusnya sudah dapat dikendalikan kembali muncul dalam bentuk wabah, membebani sistem kesehatan, dan menyebabkan kematian yang seharusnya bisa dicegah.
Karena itu, imunisasi tidak hanya merupakan tanggung jawab terhadap diri sendiri atau keluarga, tetapi juga terhadap masyarakat luas.
Kekhawatiran tentang keamanan imunisasi memang masih ada di sebagian kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia.
Vaksin yang digunakan dalam proses imunisasi di Indonesia dan di seluruh dunia telah melalui uji klinis yang ketat, termasuk pengawasan keamanan jangka panjang sebelum disetujui untuk digunakan.
Reaksi yang umum setelah imunisasi biasanya bersifat ringan, seperti demam, bengkak kecil di tempat suntikan, atau merasa kelelahan.
Semua reaksi ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun perlindungan.
Kasus efek samping serius sangat jarang terjadi, dan mekanisme pemantauan keamanan proses imunisasi terus dilakukan untuk memastikan bahwa manfaat imunisasi jauh lebih besar daripada resikonya.
Badan kesehatan dunia seperti WHO, UNICEF, dan CDC telah berulang kali menegaskan bahwa imunisasi yang direkomendasikan saat ini aman dan sangat efektif.
Manfaat imunisasi jauh lebih besar ketimbang efek samping yang mungkin terjadi, maka dari itu segera lakukan imunisasi sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.
Jangan ragu untuk Update Imun di fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare yang didukung oleh tenaga kesehatan professional dan menggunakan vaksin kualitas terbaik.
Selain itu, Imuners juga bisa melakukan konsultasi terkait penjadwalan, apa yang perlu dilakukan setelah imunisasi, dan hal-hal lain yang masih mengganjal soal imunisasi.
Dengan Update Imun sesuai dengan anjuran dan jadwal yang seharusnya, kita secara langsung sedang berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.
Imunisasi bukan sekadar tindakan medis biasa, melainkan hak fundamental setiap anak untuk hidup sehat.
Manfaat dari imunisasi jauh lebih besar ketimbang efek samping yang mungkin ditimbulkan, dan proses imunisasi juga sudah dijamin aman oleh lembaga kesehatan dunia seperti WHO.
Dengan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, kita tidak hanya melindungi satu anak, tetapi juga membangun dunia yang lebih sehat untuk semua.
Sumber