Wednesday, 9th July 2025
by Admin
Pembahasan seputar campak dan rubella mungkin sudah makin jarang didengar, tapi bukan berarti ancaman dari dua penyakit ini sudah sepenuhnya hilang.
Imuners harus tahu kalau dua penyakit ini bila tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi serius, bahkan bisa berujung pada kematian.
Untungnya, saat ini dua penyakit menular berbahaya ini bisa dicegah lewat program imunisasi yang sudah digalakan secara global, termasuk di Indonesia.
Seperti apa sebenarnya potensi bahasa dari campak dan rubella ini? Apakah campak dan rubella bisa dicegah? Yuk, simak pembahasan selengkapnya.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai imunisasi yang bisa mencegah campak dan rubella, kita perlu tahu dulu seperti apa karakteristik dari dua penyakit ini.
Campak dan rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Meski sama-sama disebabkan oleh virus, potensi bahaya dari kedua penyakit ini berbeda satu sama lain.
Berikut ini pembahasan lebih lengkap mengenai karakteristik dari masing-masing penyakit.
Campak dikenal sebagai salah satu penyakit paling menular yang pernah ada. Virus campak bisa menular melalui percikan ludah atau udara saat seseorang batuk atau bersin.
Orang yang terinfeksi campak biasanya akan mengalami demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, serta ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh.
Terkadang muncul bintik putih kecil di dalam mulut yang dikenal dengan sebutan Koplik spots.
Potensi bahaya dari campak bukan hanya soal gejalanya saja, melainkan juga komplikasi yang bisa muncul sesudahnya.
Campak dapat menyebabkan radang paru-paru, infeksi telinga, diare berat, bahkan radang otak yang bisa berujung pada kematian, terutama pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih lemah atau yang belum melakukan imunisasi.
Sementara itu, rubella atau yang dikenal juga sebagai campak jerman sering kali tidak menimbulkan gejala yang parah. Bahkan banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya sedang terkena rubella.
Biasanya gejala rubella tergolong ringan, seperti demam rendah, ruam halus, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau belakang telinga.
Akan tetapi bahaya rubella bukan hanya terletak pada gejalanya, melainkan pada dampaknya bila menyerang ibu hamil, terutama di trimester pertama kehamilan.
Virus rubella bisa menyebabkan janin mengalami kelainan bawaan yang sangat serius, mulai dari kebutaan, tuli, gangguan jantung, hingga keterlambatan perkembangan.
Kondisi ini dikenal dengan istilah Congenital Rubella Syndrome (CRS). Inilah alasan kenapa imunisasi rubella sangat penting bagi perempuan yang berencana hamil.
Imunisasi MR adalah cara untuk mencegah infeksi dari penyakit measles (campak) dan rubella (campak jerman) dalam satu kemasan.
Imunisasi ini dilakukan menggunakan vaksin kombinasi yang dibuat dari virus hidup yang telah dilemahkan.
Artinya, virus dalam vaksin ini telah dilemahkan sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh agar membentuk perlindungan terhadap virus penyebab campak (measles) dan rubella.
Imunisai MR telah digunakan secara luas di seluruh dunia sejak tahun 1989 dan telah terbukti aman serta efektif dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Imunisasi MR adalah salah satu program imunisasi dasar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diberikan pada bayi mulai usia 9 bulan kemudian dosis kedua diberikan pada usia 18 bulan. Kemudian dilanjutkan pemberian imunisasi MR pada program Bulan Imunisasi Nasional (BIAS) pada usia anak 7 tahun atau kelas 1 Sekolah Dasar. Harapannya dosis imunisasi MR dari bayi hingga usia sekolah dapat dilengkapi agar membentuk perlindungan yang optimal.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga merekomendasi penggunaan imunisasi MR bagi orang dewasa (19 tahun ke atas) dengan 1 atau 2 dosis , serta jeda minimum 28 hari antar dosis.
Mungkin Imuners punya pertanyaan bagaimana jika seseorang sudah tidak mendapat dosis lengkap ataupun tidak mendapat imunisasi MR sama sekali ketika kecil? apakah dapat diperoleh saat usia dewasa?
Jika seorang remaja atau orang dewasa belum pernah melakukan imunisasi MR, atau belum lengkap dosisnya, imunisasi masih bisa dilakukan dengan 1 atau 2 dosis serta jarak antar dosis minimal 28 hari.
Untuk usia bayi dan anak-anak, imunisasi MR dapat dimulai minimal usia 9 bulan dan maksimal 12 bulan, dengan dosis kedua dimulai usia 15-18 bulan dan dapat dikejar hingga usia 4 tahun. Untuk dosis ketiga pemberian minimal di usia 5 tahun dan dapat dikejar hingga usia maksimal 18 tahun.
Imunisasi ini sangat dianjurkan, terutama bagi kelompok yang rentan terpapar, seperti turis, mahasiswa yang tinggal di luar negeri, tenaga kesehatan, serta perempuan usia subur yang belum hamil.
Perlu diingat bahwa imunisasi MR tidak boleh diberikan saat seseorang sedang hamil.
Maka dari itu, perempuan yang ingin merencanakan kehamilan disarankan untuk melakukan imunisasi MR minimal satu bulan sebelum hamil.
Pertanyaan yang sering muncul dari masyarakat adalah, apakah imunisasi MR aman untuk dilakukan?
Imunisasi MR sudah terbukti aman dan telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Efek samping yang mungkin muncul biasanya ringan, seperti demam, kemerahan atau sedikit bengkak di tempat suntikan, dan terkadang muncul ruam ringan.
Pada remaja atau orang dewasa, bisa juga muncul nyeri sendi sementara. Reaksi serius sangat jarang terjadi.
Imunisasi MR bekerja dengan merangsang sistem imun tubuh untuk mengenali virus dan membentuk antibodi.
Dengan dosis lengkap imunisasi MR, perlindungan terhadap campak bisa mencapai sekitar 97% dan rubella lebih dari 95%.
Perlindungan ini bersifat jangka panjang dan pada sebagian besar orang bisa bertahan seumur hidup.
Selain itu, imunisasi juga berperan besar dalam membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity, yaitu kondisi di mana suatu kelompok masyarakat telah kebal dari suatu penyakit menular tertentu.
Jika sebagian besar masyarakat sudah kebal, maka virus akan kesulitan menyebar, dan secara tidak langsung orang-orang yang belum diimunisasi, seperti bayi dan orang dengan gangguan imun, akan ikut terlindungi.
Untuk Imuners yang punya kerabat yang belum diimunisasi MR, bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat dan terpercaya seperti Klinik Imunicare untuk melakukan imunisasi.
Imunisasi MR adalah langkah kecil dengan dampak besar. Dengan melengkapi dosis imunisasi MR, kita bisa terlindungi dari penyakit menular yang bisa berakibat fatal.
Vaksin yang digunakan dalam imunisasi ini juga aman, efektif, dan bisa mencegah penyakit yang berpotensi menyebabkan kecacatan, komplikasi, bahkan kematian.
Lewat imunisasi, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tapi juga ikut melindungi keluarga, teman, dan masyarakat luas.
Sumber
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8584-measles
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17798-rubella
https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/mmr/hcp/recommendations.html
https://www.nhs.uk/vaccinations/mmr-vaccine/
https://www.who.int/southeastasia/activities/mr-immunization
https://www.biofarma.co.id/en/faq