Artikel

Homepage/artikel

/hati-hati-niat-nge-gym-malah-bikin-ginjal-rusak-ini-penjelasannya

Hati-Hati! Niat Nge-Gym Malah Bikin Ginjal Rusak, Ini Penjelasannya!

Monday, 5th May 2025

by Admin

REQ 05 - GYM GINJAL - WEBSITE.webp

Imuners termasuk orang yang suka nge-gym nggak nih? Hati-hati ya Imuners, jangan sampai nge-gym berlebihan yang akhirnya bisa ngerusak badan.

Banyak orang nge-gym biar tubuhnya bugar, berat badan terkontrol, dan penampilan semakin oke, tapi kita juga harus hati-hati jangan sampai kegiatan fisik berat ini dilakukan secara berlebihan.

Ketika dilakukan secara berlebihan, bukannya makin sehat tubuh justru bisa mengalami masalah serius bahkan bisa sampai merusak ginjal dan kondisi ini disebut Rhabdomyolysis.

Kenapa kalau nge-gym berlebihan bisa merusak ginjal? Seperti apa gejalanya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!

Apa Itu Rhabdomyolysis?

Rhabdomyolysis (dibaca: rab-do-mayo-li-sis) adalah kondisi saat otot-otot tubuh rusak parah dan isinya “bocor” ke dalam aliran darah.

Senyawa yang bocor ini salah satunya adalah mioglobin, semacam protein yang berfungsi menyimpan oksigen di otot.

Ketika mioglobin ini masuk ke darah dalam jumlah banyak, ginjal bisa kewalahan dalam menyaringnya dan akibatnya, ginjal bisa rusak, bahkan berhenti berfungsi.

Kerusakan otot seperti ini bisa terjadi karena trauma, suhu panas ekstrem, obat-obatan tertentu, atau yang paling umum karena olahraga berlebihan terutama yang terlalu berat dan dilakukan tanpa persiapan.

Hubungan Kerusakan Ginjal dengan Nge-Gym Berlebihan

Beberapa tahun terakhir, tren fitness meningkat, semakin banyak orang yang tertarik untuk membentuk badan mereka menjadi ideal dengan latihan di gym.

Di balik tren positif ini, ada yang perlu diwaspadai yaitu Latihan fisik dengan intensitas tinggi, terutama jika belum terbiasa, justru bisa jadi boomerang untuk kesehatan tubuh.

Menurut artikel dari Cleveland Clinic, latihan berat yang dilakukan secara mendadak dan berlebihan bisa menyebabkan rhabdomyolysis.

Hal ini diperkuat oleh artikel dari Apollo Dialysis, yang menyebutkan bahwa banyak orang kembali ke gym pasca-lockdown, tanpa mempertimbangkan kondisi tubuhnya yang sudah lama tidak aktif berolahraga.

Akibatnya, banyak kasus cedera otot yang akhirnya menyebabkan gangguan fungsi ginjal karena rhabdomyolysis.

Pemula atau orang yang kembali olahraga setelah lama vakum punya risiko tinggi terkena rhabdomyolysis, terutama kalau langsung melakukan Latihan secara ekstrem seperti spin class atau CrossFit.

Gejala Rhabdomyolysis yang Harus Dikenali

Setelah Imuners nge-gym atau melakukan aktivitas fisik berat dan mengalami hal-hal dibawah ini, segera konsultasi dengan dokter karena bisa jadi tanda Rhabdomyoliysis.

Gejala Rhabdomyoliysis yang perlu diwaspadai setelah aktivitas berat adalah:

  • Nyeri otot yang sangat parah
  • Kelemahan atau kaku otot
  • Otot bengkak
  • Urine (air kencing) berwarna gelap seperti teh atau cola
  • Volume buang air kecil sedikit
  • Mual, lelah, bahkan kehilangan kesadaran

Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam 24–72 jam setelah latihan berat, tapi bisa juga muncul lebih lambat, tergantung kondisi tubuh masing-masing.

Bagaimana Kerusakan Otot Juga Bisa Merusak Ginjal?

Ginjal kita bertugas untuk menyaring racun dan limbah dari darah, termasuk sisa-sisa metabolisme otot.

Ketika otot rusak parah, protein mioglobin keluar ke aliran darah dalam jumlah besar.

Ketika kandungan myoglobin dalam darah terlalu banyak, ginjal tidak akan sanggup menyaring semuanya, dan akibatnya

  • Ginjal bisa tersumbat dan rusak
  • Timbul peradangan di ginjal
  • Terjadi gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI)

Menurut jurnal penelitian dari Karger berjudul Effects of Exercise on Acute Kidney Injury, olahraga berat memang bisa memicu peningkatan penanda (biomarker) kerusakan ginjal seperti NGAL dan KIM-1.

Hal ini menjadi bukti bahwa ginjal benar-benar terpengaruh ketika kita melakukan aktivitas fisik secara berlebihan.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Hal Ini Terjadi

Ketika Imuners mengalami gejala yang mirip dengan rhabdomyolysis, apalagi setelah olahraga berat, segera lakukan hal-hal berikut ini:

  1. Berhenti latihan dan istirahat
  2. Minum banyak air
  3. Cari bantuan medis secepatnya
  4. Ceritakan riwayat aktivitas fisik ke dokter
  5. Lakukan pemeriksaan darah dan urine untuk mengecek kadar mioglobin dan fungsi ginjal
Pencegahan Rhabdomyoliysis: Latihan Cerdas, Bukan Sekadar Keras

Supaya niat baik untuk hidup sehat lewat nge-gym berakhir di ruang UGD, Imuners perlu paham kalau latihan itu harus pakai strategi, bukan sekadar semangat.

Kita perlu mengerti kalau tubuh butuh adaptasi secara bertahap dalam melakukan latihan fisik seperti nge-gym.

Berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa Imuners terapkan biar bisa nge-gym dengan aman, sehat, dan bugar.

1. Mulai dari yang Ringan, Naikkan Bertahap

Banyak orang yang salah kaprah dan merasa kalau semakin berat latihannya, maka semakin cepat juga hasilnya.

Padahal tubuh kita, terutama otot dan ginjal, butuh waktu untuk beradaptasi dalam melakukan aktifitas fisik supaya tidak terjadi kerusakan.

Kalau langsung angkat beban berat atau ikut kelas high intensity seperti CrossFit atau spin class tanpa persiapan, hal ini seperti “memaksa” tubuh kerja di luar batasnya.

2. Selalu Lakukan Pemanasan dan Pendinginan

Pemanasan adalah aktivitas yang penting dilakukan sebelum berolahraga, bukan sekadar formalitas.

Tujuan dari pemanasan adalah mengalirkan darah ke otot dan meningkatkan suhu tubuh, supaya otot siap untuk bekerja dengan intensitas yang lebih tinggi.

Pendinginan juga memiliki fungsi yang sama pentingnya, yaitu untuk menurunkan denyut jantung secara perlahan dan mengurangi ketegangan otot.

3. Penuhi Kebutuhan Cairan

Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan banyak cairan lewat keringat.

Kalau Imuners kurang minum, cairan dalam tubuh berkurang, darah jadi lebih pekat, dan beban kerja ginjal meningkat.

Mioglobin yang masuk ke aliran darah pun makin sulit dibuang ketika tubuh dehidrasi.

4. Dengarkan Sinyal dari Tubuh

Tubuh punya alarm alami saat mendeteksi sesuatu yang tidak semestinya atau ketika terjadi kerusakan.

Nyeri otot yang biasa (DOMS) memang bisa muncul setelah latihan, tapi kalau rasa sakitnya ekstrem, disertai urine gelap, mual, atau badan lemas, hal ini harus diwaspadai.

Jangan keras kepala dan memaksakan diri, dan membuat tubuh masuk ke zona bahaya.

5. Konsultasi Dulu, Jangan Asal Olahraga

Setiap orang punya kondisi tubuh yang berbeda dan kita perlu lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas fisik berat jika memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengkonsumsi obat tertentu.

Riwayat kesehatan seperti hipertensi, asma, diabetes, atau gangguan ginjal ringan dan konsumsi obat tertentu bisa meningkatkan resiko rhabdomyolysis.

Karena itu, sebelum melakukan latihan fisik ekstrim, ada baiknya periksa ke dokter atau berkonsultasi dengan trainer bersertifikat.

Kesimpulan

Olahraga, termasuk nge-gym adalah bagian dari gaya hidup sehat, asal dilakukan dengan cara yang tepat.

Tapi ketika terlalu memaksakan diri terutama saat tubuh belum siap, hal ini bisa membuat tubuh beresiko mengalami cedera otot dan menyebabkan kerusakan ginjal serius akibat rhabdomyolysis.

Maka dari itu, latihan fisik dengan intensitas tinggi seperti gym harus dibarengi dengan persiapan matang dan dilakukan secara berkala, juga support hal lainnya seperti makan-makanan sehat juga #updateimun.

Jangan sampai semangat untuk sehat justru membuat tubuh mengalami kerusakan serius.

Sumber