Artikel

Homepage/artikel

/mengenal-cara-kerja-imunisasi-lindungi-tubuh-tanpa-bikin-sakit

Mengenal Cara Kerja Imunisasi, Lindungi Tubuh Tanpa Bikin Sakit

Wednesday, 23rd October 2024

by Admin

REQ 23 OKT WEBSITE Mengenal Cara Kerja Imunisasi - WEBSITE.webp

Imunisasi adalah salah satu penemuan paling penting dalam dunia kesehatan yang telah menyelamatkan jutaan nyawa.

Di balik prosedurnya yang tampak sederhana, cara kerja imunisasi ini terbilang luar biasa dalam melindungi tubuh dari serangan berbagai penyakit.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana imunisasi bekerja di dalam tubuh. Penasaran seperti apa sih sebenarnya cara kerja imunisasi? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!

Apa Itu Imunisasi?

Imunisasi adalah proses di mana seseorang diberikan vaksin untuk membantu tubuh membangun kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.

Ketika kita membahas tentang cara kerja imunisasi, vaksin juga tidak bisa ketinggalan untuk dibahas. Vaksin sendiri adalah zat yang diberikan ke dalam tubuh, biasanya melalui suntikan, untuk memicu respons kekebalan tubuh.

Vaksin ini terbuat dari bagian yang dilemahkan atau dimatikan dari virus atau bakteri penyebab penyakit, atau bahkan hanya bagian kecil dari mikroorganisme tersebut, seperti komponen protein tertentu saja.

Pemberian vaksin ke dalam tubuh tidak akan menyebabkan penyakit, tetapi pemberian vaksin ini dapat memicu respons kekebalan tubuh, sehingga tubuh dapat "mempelajari" cara melawan penyakit tersebut di masa mendatang.

Bagaimana Cara Kerja Imunisasi?

Untuk memahami cara kerja imunisasi, kita perlu mengenal terlebih dulu bagaimana sistem kekebalan tubuh berfungsi.

Sistem kekebalan adalah garis pertahanan tubuh dalam melawan patogen, seperti virus dan bakteri.

Saat patogen penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan bereaksi dengan cepat untuk menyerang dan menghancurkannya.

Imunisasi bekerja dengan cara mempersiapkan tubuh sebelum kuman atau patogen itu menyerang.

Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh mengandung bagian dari kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan, sehingga tidak akan membuat kita sakit.

Meskipun tidak membuat sakit, vaksin cukup untuk memicu respons sistem kekebalan, yang akan "melatih" tubuh untuk mengenali dan melawan patogen tersebut jika suatu hari mereka datang menyerang.

Proses Kerja Imunisasi

Untuk lebih memahami cara kerja imunisasi, berikut adalah penjelasan terperinci langkah-langkah imunisasi bekerja dalam tubuh:

  1. Pengenalan Antigen Saat vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, tubuh akan mengenali antigen (zat asing yang berasal dari patogen). Antigen ini mungkin berupa potongan kecil dari virus atau bakteri yang tidak berbahaya. Sistem kekebalan tubuh akan merespons antigen ini seperti jika patogen asli menyerang, meskipun tubuh tidak benar-benar terinfeksi.
  2. Pembentukan Antibodi Ketika sistem kekebalan mengenali antigen dari vaksin, tubuh mulai memproduksi antibodi. Antibodi adalah protein khusus yang diproduksi oleh sel-sel darah putih untuk melawan antigen tersebut. Dalam kasus infeksi asli, antibodi ini akan menempel pada patogen dan menonaktifkannya.
  3. Pembentukan Memori Kekebalan Salah satu aspek paling penting dari imunisasi adalah bahwa vaksin membantu tubuh membentuk memori kekebalan. Ini berarti setelah vaksin diberikan, tubuh tidak hanya memproduksi antibodi untuk melawan patogen, tetapi juga menyimpan ingatan tentang antigen tersebut. Jadi, jika tubuh terpapar patogen asli di kemudian hari, sistem kekebalan akan bereaksi lebih cepat dan lebih kuat untuk mencegah infeksi.
  4. Perlindungan Jangka Panjang Setelah tubuh membangun memori kekebalan, ini memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit yang telah diimunisasi. Jika suatu saat virus atau bakteri penyebab penyakit itu menyerang lagi, tubuh sudah siap untuk melawannya dengan lebih efektif dan cepat.
Sejarah dan Perkembangan Imunisasi

Awal mula imunisasi dimulai pada akhir abad ke-18, ketika Edward Jenner menemukan vaksin pertama untuk cacar (smallpox).

Jenner mengamati bahwa orang yang terpapar cowpox (penyakit sapi) tampaknya kebal terhadap cacar

Setelah itu, Jenner menyuntikkan cairan dari cowpox ke seorang anak dan kemudian anak ini tidak terkena penyakit cacar air meski terpapar. Penemuan ini menjadi dasar vaksinasi.

Di abad ke-19, Louis Pasteur mengembangkan vaksin untuk rabies dan antraks, memperkuat konsep vaksin sebagai pencegahan penyakit.

Pada abad ke-20, vaksin untuk penyakit seperti polio, campak, dan difteri mulai banyak digunakan, dengan salah satu pencapaian terbesarnya adalah pemberantasan cacar global pada tahun 1980.

Di era modern, perkembangan vaksin semakin pesat. Teknologi baru, seperti vaksin mRNA untuk COVID-19, memungkinkan pembuatan vaksin yang lebih aman dan efektif.

Vaksin mRNA bekerja dengan memberikan instruksi genetik kepada tubuh untuk memproduksi bagian virus yang memicu respons kekebalan, membuka era baru dalam pengembangan vaksin untuk melawan berbagai penyakit menular.

Jenis-Jenis Vaksin

Untuk memahami lebih lanjut mengenai cara kerja vaksin, kita juga perlu mengetahui jenis-jenis vaksin yang biasa digunakan untuk imunisasi.

Tidak semua vaksin bekerja dengan cara yang sama, tetapi semua vaksin memiliki tujuan yang sama: melatih sistem kekebalan tubuh agar lebih siap melawan penyakit.

Ada beberapa jenis vaksin yang umum digunakan:

  1. Vaksin Hidup yang Dilemahkan Vaksin ini menggunakan bentuk hidup virus atau bakteri yang sudah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit. Contohnya adalah vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR). Karena virus dalam vaksin ini masih hidup, tetapi sudah sangat lemah, tubuh bisa mempelajari cara melawannya tanpa terkena penyakit.
  2. Vaksin Inaktif Vaksin ini menggunakan virus atau bakteri yang sudah dimatikan, sehingga tidak bisa menyebabkan penyakit. Contoh vaksin inaktif adalah vaksin polio. Meskipun patogen sudah mati, tubuh masih bisa mengenali antigen dan membangun kekebalan.
  3. Vaksin Subunit, Rekombinan, dan Konjugasi Vaksin jenis ini hanya menggunakan sebagian kecil dari virus atau bakteri, seperti protein atau gula tertentu. Contohnya adalah vaksin untuk Hepatitis B dan HPV. Bagian patogen yang digunakan cukup untuk memicu respons imun tanpa menyebabkan penyakit.
  4. Vaksin mRNA Vaksin mRNA adalah jenis vaksin yang lebih baru dan digunakan dalam vaksin COVID-19. Vaksin ini bekerja dengan memberikan instruksi genetik (mRNA) kepada tubuh untuk membuat protein yang ada di virus. Setelah tubuh membuat protein ini, sistem kekebalan akan mengenalinya sebagai ancaman dan membangun kekebalan terhadap virus.
Mengapa Imunisasi Penting?

Imunisasi adalah cara yang sangat efektif untuk melindungi diri dari penyakit berbahaya. Beberapa alasan mengapa imunisasi penting adalah:

  1. Mencegah Penyebaran Penyakit Dengan diimunisasi, seseorang bukan hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga membantu melindungi orang lain di sekitarnya, terutama yang belum bisa diimunisasi, seperti bayi atau orang dengan sistem kekebalan lemah. Ini yang disebut "kekebalan kelompok" atau herd immunity.
  2. Mengurangi Risiko Komplikasi Serius Banyak penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan otak, kelumpuhan, hingga kematian. Imunisasi membantu mencegah risiko tersebut dengan membuat tubuh siap melawan penyakit.
  3. Menghemat Biaya Kesehatan Mengobati penyakit yang dapat dicegah biasanya lebih mahal dan memakan waktu lebih lama dibandingkan pencegahan melalui imunisasi. Oleh karena itu, vaksinasi juga membantu menghemat biaya kesehatan dalam jangka panjang.
  4. Menghilangkan Penyakit Secara Global Imunisasi massal telah berhasil menghilangkan beberapa penyakit di seluruh dunia. Contoh terbaik adalah cacar (smallpox) yang telah dihilangkan sepenuhnya berkat kampanye vaksinasi global.
Efek Samping dan Mitos Seputar Imunisasi

Beberapa orang mungkin khawatir tentang efek samping dari vaksin atau imunisasi dan menimbulkan rasa enggan untuk imunisasi.

Penting untuk dipahami bahwa sebagian besar vaksin hanya menyebabkan efek samping ringan, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan.

Efek samping ini justru menunjukkan bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.

Meskipun ada banyak mitos yang berkembang seputar imunisasi, seperti vaksin menyebabkan autisme atau vaksin tidak diperlukan jika seseorang jarang sakit, klaim-klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Penelitian yang kredibel terus menunjukkan bahwa vaksin aman dan cara kerja imunisasi sangat efektif dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit serius.

Kesimpulan

Imunisasi adalah cara yang sangat efektif untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya.

Dengan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh sebelum kuman penyebab penyakit menyerang, vaksin membantu tubuh untuk melawan patogen lebih cepat dan lebih kuat.

Selain melindungi diri sendiri, imunisasi juga membantu melindungi orang lain dengan menciptakan kekebalan kelompok.

Buat Imuners yang ingin melindungi diri dan orang-orang tercinta, yuk update imun di Klinik Imunicare untuk mendapatkan layanan imunisasi lengkap!

Sumber