Artikel

Homepage/artikel

/jangan-anggap-sepele-kenali-gejala-pneumonia-yang-sering-diabaikan

Jangan Anggap Sepele! Kenali Gejala Pneumonia yang Sering Diabaikan

Monday, 24th November 2025

by Admin

kenali gejala pneumonia.webp

Imuners mungkin udah sering denger soal pneumonia, tapi apa udah tau gejala awal dari penyakit ini apa aja?

Banyak orang yang nggak sadar kalau sedang terkena pneumonia karena gejala awal dari penyakit ini mirip dengan batuk atau flu biasa.

Padahal, potensi komplikasi dari pneumonia tergolong berat dan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Seperti apa sih sebenarnya gejala dari pneumonia? Apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya? Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Apa Itu Pneumonia?

Secara sederhana yang dimaksud dengan pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru.

Penyebab infeksi ini bisa bermacam-macam dari mulai bakteri, virus, hingga benda asing yang terhirup dan menyebabkan infeksi di paru-paru.

Ketika infkesi terjadi, kantung udara kecil di paru-paru terisi cairan atau nanah sehingga menghambat aliran oksigen ke seluruh tubuh.

Banyak penderita pneumonia yang mengira hanya terserang flu yang berat di tahap awal infeksi, padahal dampak dari penyakit ini bisa fatal jika tidak segera ditangani.

Penyakit ini dapat muncul pada siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.

Gejala Pneumonia

Pneumonia memiliki gejala yang cukup bervariasi dan dapat digolongkan sesuai dengan tingkat keparahannya mulai dari gejala ringan hingga berat.

Perbedaan kondisi imun dan usia turut mempengaruhi keluhan yang dirasakan setiap orang.

Berikut ini beberapa gejala pneumonia yang paling sering muncul dan menjadi indikator penting untuk dicermati.

1. Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh

Batuk yang tidak kunjung sembuh dan terus memburuk adalah gejala awal dari pneumonia yang paling umum terjadi.

Pada awalnya, batuk mungkin terdengar biasa saja, tetapi lama-lama menjadi semakin kuat dan susah untuk dihentikan.

Banyak penderita pneumonia yang mengalami batuk berdahak dengan tekstur kental yang dapat berubah warna dari mulai bening atau putih menjadi kuning, kehijauan, atau bahkan bercampur darah.

Perubahan warna dahak ini terjadi akibat proses peradangan yang berlangsung di paru-paru.

Jika batuk terus memburuk dalam beberapa hari, kondisi ini patut dicurigai sebagai sesuatu yang lebih serius dari sekedar flu biasa.

2. Demam Tinggi dan Menggigil

Demam adalah reaksi alami tubuh dalam melawan infeksi, dan reaksi umum ini pun terjadi pada penderita pneumonia.

Pada orang yang terkena pneumonia, demam bisa muncul tiba-tiba dengan suhu yang tinggi, disertai dengan tubuh menggigil dan keringat dingin.

Akan tetapi demam yang terjadi pada lansia tidak selalu tinggi, dan gejalanya bisa lebih samar, seperti tubuh lemas, bingung, atau sulit fokus.

Maka dari itu perubahan perilaku pada orang tua juga dapat menjadi tanda awal pneumonia, meskipun tidak ada demam yang mencolok.

3. Sesak Napas dan Bernapas Lebih Cepat

Nafas pendek atau sesak merupakan gejala khas yang terjadi pada penderita pneumonia.

Ketika paru-paru tidak mampu mengalirkan oksigen dengan baik, penderita akan merasa cepat lelah dan kehabisan napas, meski hanya melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan.

Banyak penderita pneumonia yang menggambarkan hal ini seperti tidak cukup udara meski sudah menarik napas dalam-dalam.

Bila hal ini terjadi dan terus memburuk, segera cari pertolongan medis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Nyeri Dada Saat Bernapas atau Batuk

Gejala pneumonia selanjutnya yang juga sering diabaikan adalah sensasi nyeri ketika batuk atau bernapas.

Peradangan di paru-paru dapat menyebabkan rasa sakit di dada. Rasa sakit ini cenderung muncul saat menarik napas panjang atau ketika batuk, dengan sensasi yang menusuk atau tajam di satu sisi dada.

Rasa sakit ini bisa terasa lebih parah ketika tubuh bergerak atau ketika berbaring di posisi tertentu.

Meskipun terkadang dianggap sebagai efek batuk berat, nyeri dada yang muncul bersama sesak napas perlu diwaspadai sebagai kemungkinan pneumonia.

5. Tubuh Terasa Sangat Lelah

Kelelahan ekstrem menjadi gejala pneumonia lainnya yang perlu diwaspadai.

Tubuh yang sedang berjuang melawan infeksi membutuhkan energi yang besar, sehingga membuat penderita merasa lemah dan tidak bertenaga. Ketika hal ini terjadi, bangun dari tempat tidur saja bisa terasa berat.

Selain itu, hilangnya nafsu makan sering menyertai kondisi ini dan menyebabkan tubuh tidak mendapat energi tambahan yang dibutuhkan untuk pemulihan.

Pada sebagian orang, detak jantung bisa meningkat akibat menurunnya pasokan oksigen.

Gejala Pneumonia pada Kelompok Usia Rentan

Pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, gejala pneumonia bisa muncul dengan karakteristik yang berbeda.

Pada anak-anak, pneumonia kadang muncul tanpa batuk berat atau demam tinggi. Anak mungkin tampak lebih rewel, sulit makan, bernapas lebih cepat, atau terlihat menarik napas dengan usaha yang lebih besar.

Bayi yang terserang pneumonia biasanya tampak lebih diam dan mengantuk dari biasanya.

Jika bibir atau ujung jarinya mulai berwarna kebiruan, hal ini merupakan tanda bahwa tubuh kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan darurat.

Pada lansia, pneumonia juga sering muncul dengan gejala yang berbeda. Alih-alih batuk atau demam, mereka bisa mengalami kebingungan, sulit berbicara, atau tampak tidak sadar sepenuhnya.

Penurunan kemampuan fisik yang tiba-tiba juga dapat menjadi pertanda penting serangan pneumonia.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika gejala seperti batuk yang semakin parah, demam tinggi, sesak nafas, atau nyeri dada tidak kunjung membaik dalam dua atau tiga hari, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.

Terlebih lagi jika penderita memiliki penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau gangguan jantung.

Pemeriksaan lebih dini membantu menentukan penyebab infeksi dan penanganan yang tepat, apakah perlu antibiotik, antivirus, atau perawatan tambahan.

Pada kasus tertentu, terutama pada bayi, lansia, atau penderita dengan komplikasi, dokter mungkin akan menyarankan rawat inap agar pasien bisa mendapat bantuan oksigen, infus, atau terapi lain untuk membantu proses pemulihan.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi Jika Diabaikan

Pneumonia yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Kegagalan paru-paru, penumpukan cairan di sekitar paru, dan abses paru adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi.

Pada tahap tertentu, infeksi bisa menyebar ke aliran darah dan memicu sepsis, yaitu kondisi darurat yang dapat menyebabkan kegagalan organ.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengenali gejala pneumonia sejak dini dan tidak menunda pengobatan.

Cara Mencegah Pneumonia

Pencegahan pneumonia sebenarnya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana namun efektif.

Salah satu cara paling penting untuk mencegah pneumonia adalah dengan imunisasi.

Imunisasi dengan vaksin pneumokokus sangat direkomendasikan untuk anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Selain itu, imunisasi influenza juga penting karena flu bisa memicu terjadinya pneumonia, terutama pada kelompok rentan.

Untuk Imuners yang ingin melengkapi perlindungannya dari pneumonia bisa datang ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare .

Di Klinik Imunicare , imunisasi dilakukan menggunakan vaksin terbaik yang sudah sesuai dengan standar Kementrian Kesehatan juga WHO.

Selain itu, menjaga kebersihan juga tidak kalah penting dalam upaya pencegahan pneumonia.

Mencuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah berkegiatan di luar rumah bisa mengurangi resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.

Menghindari kebiasaan merokok sangat dianjurkan karena rokok merusak sistem pertahanan alami paru-paru.

Selain itu, menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan sehat, tidur cukup, dan olahraga teratur juga bisa membantu tubuh lebih kuat melawan infeksi.

Kesimpulan

Pneumonia dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat, tetapi kunci utamanya adalah deteksi sejak awal.

Jangan abaikan batuk yang berkepanjangan, demam tinggi, atau sesak napas yang makin parah.

Langkah pencegahan seperti imunisasi dan menjaga kebersihan dapat menurunkan resiko terserang pneumonia.

Mengenali gejala pneumonia bukan hanya membantu kita menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga membantu melindungi orang-orang di sekitar, terutama mereka yang lebih rentan.

Semakin cepat gejalanya dikenali, semakin besar peluang untuk pulih tanpa komplikasi.

Sumber